Dengan bekal kesarjanaannya, seorang ibu punya modal yang lebih banyak dalam mendidik anak dan bisa dengan intens mengamati pada semua tahapan tumbuh kembang anak.
Ibu yang berpendidikan punya cara, pemahaman, dan sudut pandang yang lebih bijak, mampu merespon pertanyaan anak dengan cerdas.
Kemudian, ibu yang berpendidikan akan menjadi teladan bagi anak-anaknya untuk juga berhasil dalam pendidikan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan produktif.
Ibu yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas, yang pada gilirannya nanti anak-anak ini menjadi aset berharga pada era Indonesia Emas dua dekade lagi.
Ibu lebih banyak pengaruhnya kepada anak ketimbang ayah, ini yang berlaku pada umumnya. Makanya, tanpa bermaksud diskriminatif, ibu bekerja yang resign lebih pas ketimbang ayah.
Dengan demikian, si ayah bisa tenang dalam bekerja dan besar harapan kariernya akan mulus. Maka, di balik lelaki sukses, ada peran perempuan yang tak kalah penting di belakangnya.
Tentu, ada pengecualian. Kalau setelah ditimbang-timbang dan disepakati oleh suami istri agar yang resign adalah suami, mungkin karena karier istri jauh lebih menjanjikan, juga oke-oke saja.
Jangan lupa, di era teknologi canggih saat ini, siapapun yang resign, toh bisa bekerja lagi di bidang tertentu yang memungkinkan dilakukan dari rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H