Namun, di zaman sekarang mungkin perlu diberi makna baru, bahwa baju terbaik yang kita punya dan penampilan yang bagus, tidak selalu berarti wajib dengan membeli yang baru.
Jangan mengira kalau orang lain pasti ingat bahwa kita memakai baju yang dulu pernah kita pakai. Kalau pun mereka ingat, kita harus tetap percaya diri, karena pakian kita toh masih bagus.
Ini bukan semata-mata soal menghemat secara finansial, dari perspektif lingkungan hidup pun, industri pakaian yang bersifat fast fashion akan menimbulkan kerusakan lingkungan.
Bayangkan, akan jadi apa "sampah" pakaian bekas tersebut. Coba tengok lemari pakaian kita, kadang-kadang kita terheran-heran sendiri, kok sedemikian bertumpuk?
Memang, jika dilihat dari perspektif ekonomi, khususnya dari kacamata pelaku usaha yang membuat dan menjual pakaian, pelanggan yang membeli baju baru sangat diharapkannya.
Tapi, para pebisnis harus punya kepedulian lingkungan hidup demi masa depan kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H