Setelah pandemi berlalu pun bukan berarti perusahaan menjadi berkurang perhatiannya terhadap kesehatan karyawannya.
Karyawan yang terkena sakit "biasa-biasa saja", seperti menderita obesitas, kolesterol tinggi, gerd atau asam lambung, juga perlu diperhatikan. Agar para karyawannya sehat, perusahaan menyediakan ruang khusus untuk berolahraga, ruang fitness, dan sebagainya.
Lingkungan kerja yang sehat akan membuat karyawan juga sehat dan sekaligus merasa aman.
Kedua, adanya psychological well being, yakni kesejahteraan secara psikologis. Hal ini lebih berkaitan dengan perasaan nyaman dalam bekerja.
Manajemen perusahaan perlu memberi ruang agar terjadi keseimbangan antara bekerja produktif untuk kepentingan perusahaan dan pemenuhan kebutuhan karyawaan secara pribadi.
Keseimbangan tersebut sekarang lebih dikenal sebagai worklife balance. Makanya, desian ruang kerja di banyak perusahaan tidak lagi berbentuk kubikel yang terkotak-kotak.
Tapi, lay-out ruangan ditata lebih mirip di kafe-kafe bergaya kekinian agar nyaman. Pakaian kerja pun lebih bebas dengan pakaian yang kasual, sehingga tak terkesan formal.
Perusahaan harus memberi perhatian khusus pada soal mental health para karyawan, menyiapkan tim psikolog untuk bimbingan dan konseling, agar tercipta rasa nyaman bagi karyawan.
Ketiga, adanya financial well being, yakni memberikan cuan yang memadai bagi karyawan. Ada komponen gaji dan tunjangan yang jumlahnya sudah ditetapkan.
Ada pula komponen bonus atau insentif yang besar kecilnya tergantung prestasi kerja masing-masing karyawan. Yang bisa melampaui target, bisa mendapat bonus berlimpah.