Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Hari Kasih Sayang dan Kasih Suara, Kasih Uang Juga?

14 Februari 2024   05:48 Diperbarui: 14 Februari 2024   05:57 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Rabu (14/2/2024) merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni dilaksanakannya Pemilu Serentak untuk memilih pasangan Presiden-Wakil Presiden.

Tidak hanya itu, disebut sebagai pemilu serentak, karena juga sekaligus memilih anggota legislatif, yaitu DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Ya, meskipun pemilu sudah beberapa kali dilakukan, dan untuk pemilu serentak sudah yang kedua kali, tapi tetap kita anggap pemilu sekarang sebagai peristiwa bersejarah.

Itulah bukti bahwa negara kita masih tetap setia memilih jalan demokrasi. Tentu, kualitas demokrasinya akan dipertanyakan publik, bila misalnya pemilu berjalan dengan diwarnai kecurangan.

Makanya, kita semua perlu mengawal jalannya pemilu, terutama mengawal hasil perhitungan suara, agar tidak terjadi manipulasi.

Namun, terlepas dari soal kualitas demokrasi, ada keistimewaan yang baru terjadi pada pemilu kali ini, yakni dilaksanakan pada Hari Valentine.

Seperti diketahui, pada awalnya hari valentine lebih ditujukan bagi sepasang kekasih buat menunjukkan kasih sayangnya secara spesial.

Perayaan hari valentine kemudian diperluas sebagai hari untuk memelihara dan mempererat hubungan dengan orang-orang yang kita cintai, baik kekasih, keluarga, maupun teman.

Kenapa yang dipilih pada Hari Valentine atau yang disebut juga Hari Kasih Sayang Sedunia? Tentu alasan yang pasti, hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tahu.

Saya menduga, bukan faktor hari kasih sayangnya yang jadi pertimbangan utama, tapi karena faktor hari Rabu-nya. Pada Pemilu 2014 dan 2019 juga dilaksanakan pada hari Rabu.

Kebetulan, hari Rabu yang dipilih KPU bertepatan dengan 14 Februari. Tentu ini jadi berkah tersendiri, dengan harapan Pemilu terlaksana dalam nuansa kasih sayang.

Artinya, diharapkan pada kita semua yang punya hak pilih, agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan perasaan yang tenang, damai, dan penuh cinta terhadap tanah air.

Jadi, pada hari kasih sayang, semua kita melakukan kasih suara dengan niat yang tulus, mencari pemimpin yang terbaik, dan mencari wakil-wakil rakyat yang juga terbaik.

Bahwa masing-masing kita mungkin berbeda pilihan, janganlah menghilangkan rasa sayang kita kepada sesama. Toh, kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air.

Masalahnya, apakah masih ada kasih sayang dari caleg dalam bentuk lain, yang ada udang di balik batu? Maksudnya, kasih sayang yang ditandai dengan "kasih uang"?

Fenomena kasih uang atau yang lazim disebut sebagai serangan fajar, konon pada beberapa pemilu sebelumnya merupakan sesuatu yang lazim.

Padahal, cara seperti itu jelas-jelas kasih sayang yang salah jalan. Oleh karena itu politik uang dilarang dalam ketentuan pemilu.

Kebetulan, beberapa hari yang lalu, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan salah seorang teller bank papan atas.

Katanya, pada masa kampanye lumayan banyak caleg atau tim suksesnya yang mengambil uang tunai seri terbaru yang masih bau percetakan uang.

Yang diminta adalah pecahan Rp 50.000 dan 100.000 bergepok-gepok. Cara seperti ini biasanya dibutuhkan banyak orang pada saat menjelang lebaran.

Tapi, masyarakat membutuhkan pecahan yang lebih kecil, yakni pecahan Rp 20.000 ke bawah. Nantinya, uang tersebut diberikan sebagai salam tempel lebaran buat anak-anak yang bertamu.

Apakah politisi yang mengambil uang tunai bisa ditafsirkan sebagai indikasi ke arah serangan fajar alias memainkan jurus politik uang? Wallahu'alam.

Hanya saja, para pemilih saat ini sudah semakin cerdas. Mereka bisa saja menerima uang, tapi akan memilih caleg yang sesuai dengan hati nurani mereka.

Ya, hari ini adalah hari kasih sayang dan sekaligus hari kasih suara di TPS, mungkin juga ada yang kasih uang. Tapi, si penerima uang belum tentu kasih suara ke si pemberi uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun