Khotbah soal moral omong keadilan, sarapan pagiku
Aksi tipu-tipu, lobi dan upeti, wow jagonya
Maling kelas teri, bandit kelas coro, itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku, Bento! Bento! Bento! ......Asyiik!
Begitulah lirik lengkap dari salah satu lagu yang diciptakan dan sekaligus dinyanyikan Iwan Fals, yang sangat fenomenal dan melegenda, berjudul Bento.
Lagu itu dirilis tahun 1989, sekitar 9 tahun sebelum kejatuhan penguasa di Era Orde Baru, Soeharto.Â
Iklim politik ketika itu cenderung tidak bebas dalam melontarkan kritik pada pemerintah, apalagi kritik khusus kepada Presiden dan anggota keluarganya.
Makanya, publik begitu antusias menyambut lagu Bento yang liriknya ditafsirkan sebagai hal yang begitu tajam (untuk ukuran masa itu) dalam mengkritisi pejabat.
Apalagi, di era akhir dekade 1980-an dan berlanjut di dekade 1990-an itu, bisnis anak-anak Soeharto berkembang pesat dan merambah ke banyak bidang.
Sebagai contoh, anak lelaki terkecil Soeharto, Hutomo Mandala Putra, atau yang lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto, punya grup bisnis sendiri, seperti juga kakak-kakaknya.