Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prestasi Sepak Bola dan Jumlah Penduduk, Ada Korelasinya?

23 Januari 2024   08:27 Diperbarui: 23 Januari 2024   08:34 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan beberapa pemain naturalisasi di Timnas Indonesia|dok. AP/Hussein Sayed, dimuat cnnindonesia.com

Timnas Indonesia yang tampil di Piala Asia 2023 yang sedang berlangsung di Qatar, diisi oleh 8 pemain naturalisasi.  Bahkan, 5 pemain di antaranya menjadi langganan pemain inti.

Meskipun kalah di laga pertama dari Irak, dengan mengalahkan Vietnam pada laga kedua, Indonesia sangat berpeluang melaju ke babak 16 besar.

Terlepas dari polemik datangnya gelombang pemain naturalisasi, pada akhirnya harus diakui peran positif mereka dalam meningkatkan prestasi timnas Indonesia.

Namun, kita tidak bisa menutup mata, kritik atas kebijakan PSSI yang lebih mementingkan cara instan dengan "mengimpor" pemain berdarah Indonesia, harus pula diperhatikan.

Pembinaan pemain secara berjenjang dan berkelanjutan sejak usia dini, menjadi cara ideal yang wajib dilakukan PSSI bersama pihak-pihak lain yang terkait.

Percayalah, Indonesia tidak pernah kekurangan talenta. Hal ini terbukti dengan relatif seringnya pemain remaja kita meraih hasil positif di kancah internasional.

Dari Aceh hingga Papua bertebaran bakat-bakat alam yang kalau dibina secara berkesinambungan, akan melahirkan bintang-bintang berkelas dunia.

Hanya saja, konsistensi pembinaan itu yang sepertinya belum tergarap maksimal. Sehingga, banyak pemain remaja yang redup sinarnya begitu menginjak usia dewasa atau senior.

Tak heran, pemain seperti Evan Dimas yang pada tahun 2013 dipuja-puja sebagai kapten timnas U-19 yang pernah mengalahkan Korea U-19, sekarang jarang terdengar namanya.

Jangankan untuk bersaing dengan pemain naturalisasi agar masuk timnas, di level klub saja Evan Dimas tak lagi jadi pemain inti.

Nah, ada pertanyaan yang sering kita dengar, termasuk dari mereka yang kurang setuju pemain naturalisasi, yakni: "sebegitu sulitkah mencari 11 pemain hebat dari 270 juta  penduduk Indonesia?

Pertanyaan itu melahirkan pertanyaan berikutnya yang juga menjadi judul artikel ini, adakah korelasi antara jumlah penduduk dengan prestasi sepak bola suatu negara?

Bila kita meluangkan waktu sejenak untuk membaca beberapa referensi tentang negara-negara yang hebat sepak bolanya, ternyata tak ada korelasi yang signifikan dengan jumlah penduduk.

Buktinya, China dan India sebagai dua negara yang terbanyak populasinya di muka bumi, masing-masing berpenduduk lebih dari 1 miliar jiwa, belum disebut sebagai negara hebat dalam sepak bola.

China boleh saja hebat di cabang olahraga lain. Bukankah China pernah menjadi juara umum Olimpiade, pesta olahraga multicabang terbesar di dunia?

Artinya, cara China mencetak atlet, konon digembleng dengan ketat sejak dini, seperti di cabang atletik, senam, dan renang, diakui sangat efektif oleh pakar olahraga.

Namun, cara yang sama belum berhasil mencetak 11 pemain sepak bola kaliber dunia, sehingga di Piala Asia 2023 China gagal melaju ke babak 16 besar.

Tadi malam (22/1/2024), China ditundukkan tuan rumah Qatar, dan hanya finish di peringkat ketiga grup A, dengan raihan 2 poin (lebih jelek dari Indonesia yang sudah 3 pon di grup D).

Bedanya dengan Indonesia, China tak tertarik melakukan naturalisasi. Mungin ada segelintir pemain naturalisasi di China, tapi tidak sebanyak di Indonesia.

Bagaimanapun, China lebih unggul dari Indonesia. China pada tahun 2002 ikut Piala Dunia, meskipun tanpa poin dan tanpa gol sama sekali.

Indonesia juga pernah tampil sekali di Piala Dunia, tapi sewaktu masih bernama Hindia Belanda, saat persaingan menuju ke sana belum seketat setelah Indonesia merdeka.

Demikian pula Liga China, kinerjanya masih di atas Liga Indonesia. Liga China pernah mendatangkan pemain-pemain top dunia seperti Liga Arab Saudi sekarang.

Oke, kembali ke isu jumlah penduduk dan prestasi sepak bola. Brazil menjadi negara hebat yang "kebetulan" punya penduduk di atas 200 juta jiwa.

Tapi, jangan lupa, Uruguay yang penduduknya tidak sampai 5 juta jiwa, pernah pula beberapa kali menggondol Piala Dunia.

Jadi, kita boleh saja berpolemik tentang pro dan kontra pemain naturalisasi. Namun, tolong jangan kaitkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Selamat berjuang Timnas Garuda di Piala Asia 2023, semoga mampu mencetak sejarah, pertama kalinya menembus babak 16 besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun