Modus unik penjualan narkoba baru saja diungkap oleh pihak kepolisian. Hal ini berawal dari adanya penawaran keripik pisang berharga jutaan rupiah di media sosial (Detik.com, 5/11/2023).
Pengungkapan itu sesuai yang dinyatakan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dengan memperlihatkan barang bukti di Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (3/11/2023).
Untuk menyamarkan barang haramnya, komplotan yang telah ditangkap itu mencampur narkoba dengan makanan dan menjualnya dalam bentuk keripik pisang.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut kasus itu diketahui dari beredarnya penawaran keripik pisang dengan harga tinggi di media sosial. Hal itu membuat polisi merasa curiga dan menelusurinya.
Tak bisa lain, melihat begitu kreatifnya komplotan yang memproduksi dan mengedarkan narkoba, kecanggihan aparat yang berwenang juga harus ditingkatkan.
Bagi masyarakat, perlu kewaspadaan tingkat tinggi. Terlalu banyak modus penjualan narkoba, jangan sampai membuat kita atau anak-anak kita tertipu.
Dulu ada permen yang mengandung narkoba, ada lagi narkoba yang disembunyikan dalam buku cetak yang dibolongi di bagian tengahnya.
Harapan kita, semua lapisan masyarakat harus bahu membahu menyelamatkan anak-anak kita sebagai pemilik masa depan.
Kita jangan hanya menyerahkan kepada pihak kepolisian atau tenaga keamanan, sebagai aparat yang berwenang untuk melakukan tindakan represif.
Tapi, tindakan preventif atau pencegahan jauh lebih penting. Orang tua harus lebih aktif memantau aktivitas anaknya. Demikian juga pihak sekolah terhadap muridnya.
Menyelamatkan anak-anak dari ancaman narkoba sama dengan menyelamatkan masa depan bangsa.