Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

12 Cara Pemasaran Jadul yang Masih Eksis, Efektifkah?

1 November 2023   04:59 Diperbarui: 1 November 2023   05:06 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi reklame|dok. freepik.com, dimuat kompas.com

Semua pelaku usaha tentu mengetahui bahwa pemasaran yang efektif merupakan hal yang paling menentukan dalam meraih kesuksesan usaha.

Apa gunanya produk yang bermutu tinggi dan dikemas secara baik yang dibuat oleh sebuah perusahaan, namun jeblok dalam pemasarannya.

Secara umum, pemasaran dapat diartikan sebagai usaha mempercepat perpindahan suatu barang atau jasa yang dijual oleh produsen atau distributor hingga ke tangan konsumen.

Dengan kata lain, pemasaran adalah strategi bisnis yang mengacu pada aktivitas yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mempromosikan penjualan suatu produk.

Maksudnya, dengan promosi tersebut, diharapkan calon konsumen akan tertarik untuk membeli produk yang dipromosikan, sehingga perpindahan barang ke tangan konsumen terjadi lebih cepat.

Bila perputaran barang berlangsung lebih cepat, mengindikasikan produktivitas suatu perusahaan yang meningkat dan omzet penjualan yang juga meningkat.

Pada ujungnya, keuntungan yang diraih produsen beserta jaringannya (seperti distributor, agen, dan pengecer) akan semakin besar pula.

Nah, menarik untuk mencermati bagaimana aktivitas promosi yang dilakukan berbagai perusahaan, dikaitkan dengan perkembangan teknologi terkini.

Seperti diketahui, promosi secara online semakin sering terlihat baik yang dilakukan melakui aplikasi media sosial maupun melalui marketplace (lokapasar).

Namun demikian, cara-cara pemasaran yang masih offline atau bergaya konvensional yang sudah ada sejak era jadul, ternyata juga masih eksis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun