Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasti Dapat Kursi, tapi Tetap Berebut Saat Naik Pesawat

3 November 2023   06:40 Diperbarui: 3 November 2023   06:47 4250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana di terminal keberangkatan Bandara Soetta|dok. Angkasa Pura II, dimuat Kompas.com

Ngomong-ngomong, di antara sekian banyak moda transportasi, pesawat udara merupakan jenis angkutan yang tercepat dan sekaligus termahal.

Makanya, meskipun kata iklan sebuah maskapai penerbangan "semua orang bisa terbang", hanya mereka yang mampu membeli tiket pesawat yang bisa menikmatinya.

Penumpang pesawat dibedakan berdasarkan kelas sesuai tiket yang dibelinya, yakni kelas ekonomi, kelas bisnis, dan first class.

Karena menjadi kelas yang paling murah dan menyediakan kursi paling banyak, jumlah penumpang kelas ekonomi menjadi mayoritas dalam suatu penerbangan.

Menarik juga mengamati tingkah laku kebanyakan penumpang kelas ekonomi saat berada di ruang tunggu, sebelum dipanggil untuk naik ke pesawat.

Ada suasana yang agak menyeramkan begitu mendekati jadwal boarding. Banyak penumpang yang sudah tidak sabar dan berdiri di bagian depan dekat petugas yang akan memeriksa boarding pass.

Pemandangan seperti itu sering terlihat di hari-hari yang penerbangan biasanya penuh penumpang, yakni dari Jumat sore hingga Senin pagi.

Apalagi bila kebetulan ada long weekend atau saat libur anak sekolah dan saat libur panjang sekitar hari lebaran, natal, dan tahun baru.

Sebetulnya sudah diatur, penumpang yang duduk di bagian tengah ke belakang dipanggil duluan, tapi mereka yang belum dipanggil memaksa untuk antre di depan.

Kenapa hal itu terjadi? Bukankah semua penumpang sudah pasti kebagian tempat duduk sesuai nomor seat yang tercantum di boarding pass?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun