Siapa yang tidak tahu lagu "Kemesraan"? Rasanya kita semua pasti tahu, karena lagu ini sangat populer. Memang, tahu lagunya, belum tentu hafal lirik sepenuhnya.
Banyak yang mengira lagu tersebut diciptakan oleh Iwan Fals, penyanyi kawakan yang kebanyakan menyanyikan lagu-lagu ciptaannya sendiri.
Hal itu dapat dimaklumi, karena lagu Kemesraan menjadi sangat sukses secara komersial setelah dinyanyikan oleh Iwan Fals yang dirilis pada Januari 1988.
Sebetulnya, yang membawakannya bukan Iwan Fals sendiri, tapi berupa keroyokan bersama beberapa artis Musica Studios.
Namun, mungkin jarang yang tahu, lagu Kemesraan itu diciptakan oleh dua bersaudara Franky dan Johny Sahilatua. Hanya saja sewaktu Franky merekam lagu itu, albumnya tidak meledak.
Apa yang membuat lagu Kemesraan masih mampu bertahan hingga saat ini, lebih 30 tahun sejak dirilis?Â
Ya, karena lagu itu laris manis dinyanyikan saat ada acara kumpul-kumpul keluarga, kumpul-kumpul sesama karyawan di suatu instansi, acara reuni, atau acara komunitas tertentu.
Seperti sudah menjadi ketentuan tidak tertulis, ketika acara kumpul-kumpul mau diakhiri, maka lagu yang dikumandangkan bersama-sama adalah lagu Kemesraan.
Apalagi, bila sedang dalam acara perpisahan, misalnya acara melepas karyawan yang pindah tugas atau memasuki masa pensiun, lagu Kemesraan terdengar syahdu dan menyentuh sekali.
Barangkali lagu Kemesraan mendapat kehormatan sebagai lagu pamungkas, berkat liriknya yang antara lain berbunyi seperti di bawah ini.
Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini inginku kenang selalu
Hatiku damai, jiwaku tenteram di samping mu
Hatiku damai, jiwaku tenteram bersamamu
Lirik tersebut memang sangat puitis dan mengandung pesan tentang perpisahan yang meskipun tidak dikehendaki, tapi harus terjadi.
Namun, perpisahan hanya sebatas secara fisik semata, sedangkan di dalam hati tetap mesra, damai dan tenteram dengan kenangan indah yang abadi.
Memang, sangat berat bila kita berpisah jauh dari orang yang kita sayangi. Tapi, kehidupan ini harus berlanjut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Tuhan.
Jika lagu Kemesraan dinyanyikan dengan sepenuh hati, terkadang tanpa terasa air mata meleleh di pipi.
Dengan demikian, lagu Kemesraan berhasil menggantikan fungsi lagu lain yang lebih dulu laris sebagai lagu penutup di suatu acara.
Lagu lain dimaksud di era jadul adalah lagu "Gelang Sipaku Gelang". Lagu ini diciptakan oleh Adikarso dan awalnya lebih bernuansa lagu anak-anak.
Lalu, di era 1970-an ketika lagu-lagu Koes Plus sangat mendominasi, lagu Kapan-kapan yang jadi penutup. Lagu ini bernada riang yang dalam liriknya mengatakan "kapan-kapan kita berjumpa lagi."
Jika boleh menilai, bobot kesyahduan lagu Gelang Sipaku Gelang dan Kapan-kapan tidaklah sedahsyat Kemesraan.
Kedua lagu di atas hanya sebagai pertanda bahwa acara akan berakhir, sedangkan lagu Kemesraan punya makna lebih dalam.
Jadi, tak ada salahnya kita hafalkan lirik lagu Kemesraan, agar sewaktu-waktu kita berada dalam acara reuni atau acara lain, kita bisa bernyanyi dengan lepas, tidak sekadar pura-pura ikut bernyanyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H