Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pedagang Rumahan yang Selalu Tekor, Ini Bukan Soal Bakat

19 September 2023   05:21 Diperbarui: 19 September 2023   05:25 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berdagang di rumah|dok. fastpay, dimuat artikel.rumah123.com

Anehnya, meskipun barang atau makanannya habis terjual, tapi uangnya tak berbekas, alias tekor. Nah, ke mana pergi uangnya, itulah yang kurang dicermati Riri.

Ketika uangnya habis, Riri biasanya minta tolong ke saudaranya untuk dimintai bantuan modal. Lalu, ia akan mengubah objek usahanya, tergantung seleranya saja.

Kata Riri, ia menyadari ternyata ia tak punya bakat dagang. Padahal, ini bukan soal bakat atau tidak. Melainkan hanya soal disiplin dalam mengelola uang.

Ia mencampuradukkan antara uang pribadi dengan uang usaha, sehingga akhirnya uang hasil penjualan tak bisa dipakai untuk kelangsungan usaha.

Tanpa disadari Riri, uang hasil penjualan terlalu banyak dipakai untuk kebutuhan keluarga. Makanya, jejak usaha tidak ada lagi.

Padahal, seharusnya uang hasil penjualan dibagi dua. Pertama, unsur harga pokok barang yang dijual harus disisihkan untuk membeli barang lagi.

Kedua, unsur laba atas penjualan baru bisa dipakai untuk kebutuhan keluarga. Intinya, setiap barang terjual, harus tahu berapa yang untuk menutupi harga pokok, berapa yang keuntungan.

Satu lagi yang jadi masalah, Riri tidak konsisten, sering gonta-ganti objek usaha, sehingga semua terkesan sekadar coba-coba.

Bukannya tak boleh gonta ganti, tapi jangan sering-sering. Begitu pelanggan menyukai, sebaiknya dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan kualitasnya.

Kesimpulannya, Riri tidak serius berbisnis, makanya ia gagal. Sekali lagi, ini bukan karena ia tidak punya bakat, karena pada dasarnya semua bisa dipelajari atau dilatih, asal ada kemauan.

Perlu diketahui, sekarang pedagang rumahan tidak lagi terkungkung menerapkan pola berjualan secara tradisional yang hanya mengharapkan konsumen warga sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun