Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pedagang Rumahan yang Selalu Tekor, Ini Bukan Soal Bakat

19 September 2023   05:21 Diperbarui: 19 September 2023   05:25 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang memanfaatkan salah satu ruangan di bagian depan rumahnya untuk berdagang, merupakan hal yang lazim kita temui di banyak tempat.

Warga kelas menengah ke bawah yang kekurangan modal memang cenderung mencari penghasilan dengan memanfaatkan apa yang ada. 

Maksudnya, tak punya uang untuk menyewa kios bukan berarti tak bisa berusaha. Pojok depan rumah pun bisa disulap jadi kios untuk berjualan.

Berdagang makanan, kue, minuman, rokok, peralatan mandi, dan berbagai kebutuhan harian, bisa dilakukan dari rumah, terutama di kawasan yang padat penduduk.

Biasanya, jika seorang bapak yang jadi kepala rumah tangga punya pekerjaan tetap, maka ibunya yang kebetulan jadi ibu rumah tangga yang berdagang di rumah.

Namun, bisa pula justru si kepala rumah tangga yang gara-gara kena PHK, menjadi "pemain utama" sebagai pedagang rumahan.

Banyak yang berhasil dengan memulai usaha dari rumah, sehingga berkembang menjadi pengusaha yang punya beberapa cabang.

Hanya saja, harus diakui tak sedikit yang gagal secara terus menerus. Coba ikuti kisah seorang ibu muda bernama Riri berikut ini.

Riri sudah beberapa kali mengganti barang yang dijualnya. Pernah berjualan makanan dan pernah juga menjual barang harian.

Untuk makanan, Riri pernah menjual aneka gorengan, tapi kemudian beralih menjual empek-empek, sebelum beralih lagi menjual soto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun