Pernah terungkap mahasiswi yang mengalami pelecehan seksual saat bimbingan skripsi yang dilakukan oleh dosen pembimbing.
Maka, dengan segala plus minus skripsi tersebut, diwajibkan atau tidak, tak terlalu jadi masalah sepanjang lulusan S-1 di negara kita tidak terjadi penurunan kualitas.
Bahkan, kalau bisa, dengan mengganti skripsi dengan mekanisme lain yang juga sama-sama menggali kompetensi mahasiswa, kualitasnya akan meningkat.
Kita tunggu saja, bagaimana nantinya pelaksanaan kebijakan baru yang memberi keleluasaan kepada masing-masing kampus tersebut.
Kampus yang kreatif akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun, kampus yang biasa-biasa saja, akan terdegradasi di mata perusahaan atau lembaga yang membutuhkaan lulusan S-1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H