Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Mengenaskan, Cewek Asal Salatiga Dijadikan Budak Seks di Solo

27 Agustus 2023   07:55 Diperbarui: 27 Agustus 2023   08:22 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Tribun Lampung/wow.tribunnews.com

Saat ini betapa gampangnya seseorang mendapat kenalan baru dari media sosial. Lalu, begitu obrolan mereka di dunia maya itu terasa nyambung, akan cepat sekali menjadi teman yang akrab.

Banyak teman sebetulnya bagus-bagus saja. Tapi, jika punya teman yang diam-diam punya niat jahat mencelakakan kita, tentu kita harus waspada dan segera menyetop pertemanan.

Nah, di antara teman-teman di media sosial yang baik-baik itu, sangat mungkin terselip segelintir teman yang siap-siap mencari mangsa.

Karena itu, sebagai tindakan berjaga-jaga, jangan gampang menerima ajakan teman yang baru dikenal, meskipun tampang dan tutur katanya di media sosial selama ini terlihat baik.

Dunia maya dan dunia nyata itu bisa berbeda jauh, bahkan bisa bertolak belakang. Orang yang berhati malaikat di dunia maya mungkin berhati setan di dunia nyata.

Coba ikuti kisah seorang cewek asal Salatiga berikut ini. Kisah ini banyak diulas media daring, antara lain Kompas.com (24/8/2023).

Kisahnya bermula ketika BA (inisial wanita asal Salatiga berusia 20 tahun) berkenalan dengan pria JM, pada Mei 2022. Kala itu BA masih duduk di bangku kelas XII SMK.

Selanjutnya, seusai ujian sekolah, BA bertemu secara langsung dengan JM di Solo. Saat itu JM menawari BA untuk bekerja mengelola kafe di sebuah ruko.

Namun, saat ditawari pekerjaan, BA tak langsung setuju. Ia kembali ke Salatiga terlebih dahulu.

Karena gigihnya JM merayu agar BA mau menerima tawaran pekerjaan itu, akhirnya BA setuju dan kembali ke Solo sekitar 2 minggu setelah pertemuan pertama.

Maka, drama yang mengerikan, di luar apa yang dibayangkan oleh BA sebagai pekerja pengelola kafe, pun terjadi.

Entah apa maksudnya, ponsel BA dirusak dan disita oleh JM. BA tinggal bersama JM di sebuah ruko selama 5 bulan.

Gerak-gerik BA selalu diawasi oleh JM. Kekerasan fisik dan pelecehan seksual mulai dialami BA.

Sebetulnya, pada September 2022 BA berhasil kabur, namun karena takut dengan ancaman JM yang akan menyebarkan foto dan videonya, BA kembali lagi ke ruko JM.

JM rupanya secara diam-diam membuat foto dan video yang bersifat pribadi, yang dijadikan sebagai "senjata" agar BA tetap patuh padanya.

Keputusan BA untuk balik lagi tersebut ternyata malah menimbulkan banyak sekali siksaan yang lebih berat.

BA dipaksa membuat 8 tato di beberapa bagian tubuhnya, yakni di kepala, punggung, dada, dan kaki.

Lebih parah lagi, sejak September 2022 hingga Januari 2023, BA disekap di dalam kamar dengan peredam suara dan kunci berlapis.

Kunci kamar itu dipegang JM, sehingga BA tak bisa keluar kamar tersebut, kecuali kalau diajak oleh JM.

Cerita berlanjut ketika bulan Januari 2023 BA berhasil mengambil kunci yang disembunyikan di bawah bantal JM.

Setelah keluar kamar, BA melompat dari jendela dan kemudian dibantu tukang ojek untuk diantar ke rumah teman JM yang telah dikenal BA.

Melihat tubuh BA yang banyak luka akibat dipukuli, teman JM menyarankan agar BA membuat laporan ke pihak kepolisian.

Tapi, BA tak mau melapor ke polisi dan memilih untuk pulang ke Salatiga agar bertemu keluarganya.

Ternyata kisah ini belum berakhir, karena pada bulan Mei 2023 JM mulai menyebarkan foto dan video mesum BA melalui akun media sosial.

Akun media sosial BA dikuasai oleh JM, sehingga JM dengan gampang memposting foto dan video tersebut. 

Tak tahan dengan teror yang dilakukan JM, barulah BA melaporkan kasus yang oleh media disebut sebagai budak seks itu ke Polres Salatiga.

Sejak 12 Juli 2023 tersangka JM telah ditahan pihak kepolisian. Saat ini kasus tersebut sedang diproses oleh kejaksaan setempat.

Kembali ke peringatan di awal tulisan ini, sebaik apapun teman yang baru dikenal di media sosial, sebaiknya kita tetap berhati-hati ketika diajak untuk kopi darat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun