Maka, drama yang mengerikan, di luar apa yang dibayangkan oleh BA sebagai pekerja pengelola kafe, pun terjadi.
Entah apa maksudnya, ponsel BA dirusak dan disita oleh JM. BA tinggal bersama JM di sebuah ruko selama 5 bulan.
Gerak-gerik BA selalu diawasi oleh JM. Kekerasan fisik dan pelecehan seksual mulai dialami BA.
Sebetulnya, pada September 2022 BA berhasil kabur, namun karena takut dengan ancaman JM yang akan menyebarkan foto dan videonya, BA kembali lagi ke ruko JM.
JM rupanya secara diam-diam membuat foto dan video yang bersifat pribadi, yang dijadikan sebagai "senjata" agar BA tetap patuh padanya.
Keputusan BA untuk balik lagi tersebut ternyata malah menimbulkan banyak sekali siksaan yang lebih berat.
BA dipaksa membuat 8 tato di beberapa bagian tubuhnya, yakni di kepala, punggung, dada, dan kaki.
Lebih parah lagi, sejak September 2022 hingga Januari 2023, BA disekap di dalam kamar dengan peredam suara dan kunci berlapis.
Kunci kamar itu dipegang JM, sehingga BA tak bisa keluar kamar tersebut, kecuali kalau diajak oleh JM.
Cerita berlanjut ketika bulan Januari 2023 BA berhasil mengambil kunci yang disembunyikan di bawah bantal JM.
Setelah keluar kamar, BA melompat dari jendela dan kemudian dibantu tukang ojek untuk diantar ke rumah teman JM yang telah dikenal BA.