Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Top Hit Rumah Makan Padang dan Asal Usul Ayam Pop

3 September 2023   05:22 Diperbarui: 3 September 2023   05:30 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita di Indonesia sangat beruntung dengan begitu beragamnya khazanah kuliner tradisional di berbagai penjuru tanah air, yang hingga sekarang masih disukai masyarakat.

Tak heran, meskipun di kota besar semakin banyak saja gerai makanan asal luar negeri, seperti dari AS, Eropa, Jepang, Korea, dan Thailand, restoran khas Indonesia tetap berkembang.

Di antara sekian banyak jenis makanan tradisional, rumah makan Padang menjadi salah satu yang merajai dunia kuliner di negara kita.

Sebetulnya, nama yang lebih tepat adalah rumah makan Minang, mengingat Padang hanya salah satu dari belasan kota di Sumatera Barat, tempat asal etnis Minang.

Tapi, masyarakat terlanjur menyebutnya sebagai rumah makan Padang, meskipun pengelolanya berasal dari Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman, Solok, dan kota lain di Sumbar.

Budaya merantau yang sangat kuat bagi orang Minang telah membuat ruman makan Padang juga menyebar di mana-mana, bukan saja di seluruh Indonesia, tapi juga di luar negeri.

Betul, makanan Minang paling terkenal adalah rendang. Setelah itu mungkin dendeng balado, gulai tunjang (kikil), dan sebagainya.

Satu lagi, menurut saya, ayam pop juga termasuk top hit. Paling tidak, bagi saya sendiri dan beberapa teman yang sering makan siang bareng, ayam pop menjadi pilihan utama.

Sebagai orang Minang, seingat saya, ayam pop merupakan kreasi baru dan bukan masakan yang telah turun menurun sejak beberapa generasi sebelumnya seperti rendang.

Di masa kecil saya di Payakumbuh, Sumbar, pada akhir dekade 1960-an, ketika ayah membeli lauk di Rumah Makan Asia Baru (ketika itu paling terkenal di sana), belum ada menu ayam pop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun