Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gegabah Bermedia Sosial, Mahasiswa KKN Diusir Warga

5 Agustus 2023   05:31 Diperbarui: 5 Agustus 2023   06:14 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa KKN|dok. Ist, dimuat binews.id

Ada dua kasus yang baru-baru ini viral yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Program tersebut bersifat wajib di banyak perguruan tinggi di negara kita yang dilakukan pada saat perkuliahan mendekati selesai, biasanya pada semester 6 atau 7.

KKN merupakan bagian dari prinsip Tridharma Perguruan Tinggi yang diterapkan di Indonesia.

Tridharma tersebut terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Nah, KKN jelas bertujuan mengabdi kepada masyarakat, di mana dengan bekal teori yang dipunyainya mahasiswa diharapkan membantu masyarakat di pedesaan.

Dalam hal ini, tentu para mahasiswa harus pintar-pintar membawakan diri agar bisa mengambil hati warga di desa tempat mereka KKN.

Mereka harus paham, program KKN bukanlah seperti orang kota pergi piknik menikmati keindahan alam di desa.

Justru mereka harus membaur dengan warga setempat, agar betul-betul bisa menghayati cara hidup warga desa.

Bagaimana etos kerja petani yang gigih, meskipun dengan cara yang masih tradisional, perlu dihargai oleh mahasiswa KKN.

Lalu, jika ada ide-ide untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, harus disampaikan dengan santun agar tidak terkesan menggurui.

Bahwa apa yang ditemui di lapangan bisa saja hal yang tidak membuat nyaman bagi mahasiswa KKN, seharusnya sudah diantisipasi dari awal.

Justru di situlah letak tantangannya, yakni keluar dari zona nyaman. Mau tak mau, perlu siap mental dalam melaksanakan program KKN agar berhasil. 

Hasil KKN bukan semata-mata mendapat nilai A dari dosen pembimbing, tapi bagaimana agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari program tersebut.

Hanya saja, di era media sosial sekarang, para mahasiswa yang sedang mengikuti KKN, adakalanya terpancing untuk memposting kekecewaannya bila ada sesuatu yang diluar perkiraannya.

Postingan itu celakanya dibaca oleh warga setempat. Ingat, warga desa pun rata-rata sudah punya ponsel pintar yang mampu mengakses berbagai aplikasi media sosial.

Maka, tentu saja warga bisa marah bila mahasiswa dinilai menghina desanya, dan terkesan kurang menghargai sambutan yang diberikan masyarakat.

Itulah yang terjadi pada dua kasus program KKN. Yang satu terjadi di Lombok, satu lagi di Sumbar.

Detik.com (26/7/2023) menuliskan seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram) berinisial NWAP diusir karena sebuah video viral.

NWAP dipulangkan dari Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun isi video yang membuat warga tersinggung adalah pernyataan NWAP bahwa tidak ada wanita cantik di tempatnya KKN.

Berikutnya, kejadian yang menimpa beberapa mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), yang KKN di Bungus Teluk Kabung.

Lokasi KKN tersebut sebetulnya masih masuk Kota Padang, tapi relatif jauh dari pusat kota, sehingga dinilai cocok untuk lokasi KKN.

Gara-gara video viral yang dibuat mahasiswa UNP itu yang mengeluhkan fasilitas umum yang mereka dapatkan (antara lain terpaksa mandi di musala), warga setempat jadi tersinggung.

Dari dua kasus di atas, dapat diambil pelajaran, "jujur" tidak selalu berarti baik. Anggaplah mahasiswa KKN itu jujur mengungkapkan apa adanya, tapi itu tidak etis.

Jadi, sebaiknya apa yang terlintas di kepala jangan langsung ditulis dan diposting. Pertimbangkan dengan matang apa dampaknya jika kita posting.

Hal itu berlaku bagi semua aktivitas siapa pun di media sosial, bukan hanya untuk mahasiswa KKN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun