Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Yakin Mau Pensiun Dini? Buka Usaha Itu Tak Gampang

6 Desember 2024   06:56 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:01 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wirausaha, UMKM. | SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES

Career switch atau banting setir dari suatu pekerjaan atau profesi yang telah ditekuni sekian lama, beralih ke profesi atau pekerjaan baru, membutuhkan pertimbangan yang sangat matang.

Apalagi bila mengambil suatu keputusan yang sangat berani seperti pensiun dini dari pekerjaan yang relatif stabil, misalnya bekerja sebagai pegawai negeri, karyawan BUMN dan swasta nasional.

Jika pensiun dini di perusahaan yang bermasalah, mungkin masih bisa dipertimbangkan mengingat diperkirakan akan terjadi PHK massal. 

Kenapa seseorang memilih pensiun dini? Bagi yang perempuan kemungkinan besar agar fokus mengurus keluarga. Tapi untuk laki-laki yang menjadi kepala keluarga dan istri tidak bekerja, riskan juga bila ingin pensiun dini.

Apalagi, kalau alasannya karena bosan, tidak cocok dengan atasan, terlalu sering lembur, atau karena tergiur melihat teman yang sukses jadi pelaku usaha. 

Memang, jadi anak buah orang lain itu jelas tidak sebebas mereka yang punya usaha sendiri. Namun, keuntungannya adalah gaji yang sudah pasti diterima setiap tanggal tertentu.

Jadi, soal ketidakcocokan dengan atasan atau rekan kerja, itu tergantung bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Pasti ada cara yang bisa dilakukan, tanpa harus menyerah dengan mengajukan resign.

Adapun bagi mereka yang punya usaha sendiri, penghasilannya ketika sudah sukses memang menggiurkan. Tapi, apakah akan selamanya begitu ? Belum tentu.

Lagipula, sebelum datang kesuksesan dalam berwirausaha, proses jatuh bangunnya bisa berkali-kali yang betul-betul membutuhkan daya juang yang luar biasa.

Dari sejumlah referensi, keinginan berwirausaha atau punya bisnis sendiri, menjadi alasan terbanyak di antara para karyawan yang mengambil pensiun dini.

Dengan membuka usaha sendiri, maka seseorang bisa memiliki waktu lebih fleksibel, sementara cuan tetap mengalir.

Keinginan menjadi bos di perusahaan sendiri juga membuat banyak orang tertarik menjajal peruntungan berusaha sendiri ini. Mungkin sebagai pelampiasan karena saat jadi pekerja, sering disuruh-suruh atasan. 

Nah, bagi yang berkeinginan utuk pensiun dini, dan telah mempertimbangkan banyak hal, boleh-boleh saja. Tapi, sebelum terlanjur, coba cek lagi, apakah sudah siap dalam hal berikut.

Pertama, kesiapan mental untuk menghadapi kegagalan. Bagi seorang pemula di bidang bisnis, sangat lazim akan mengalami hal yang tak terpikirkan sebelumnya.

Jangan sampai begitu produk yang dijual tidak dilirik sama sekali oleh konsumen, semangaat berusaha langsung kendor.

Kedua, punya kesiapan finansial selama periode jatuh bangun membangun pondasi awal berbisnis. Periode jatuh bangun itu sendiri, tak bisa dipastikan berapa lama.

Artinya, memang sudah siap dana tidak saja untuk modal usaha, tapi juga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari selama jangka waktu yang relatif lama.

Ketiga, punya rencana alternatif bila usaha yang gagal tidak memungkinkan untuk diteruskan. Artinya, perlu mencoba rencana alternatif.

Rencana alternatif ini bisa usaha yang ada kaitannya dengan usaha sebelumnya, seperti sama-sama bisnis kuliner, bisa pula yang tak berkaitan dengan usaha sebelumnya.

Contoh bisnis yang cocok menurut kata orang, atau kata para motivator di media sosial, termasuk buku-buku panduan berbisnis, belum tentu praktiknya seindah yang diomongkan atau yang dibaca.

Tulisan ini lahir karena telah banyak orang yang menyesali keputusannya untuk pensiun dini, karena merasa dengan berwirausaha kehidupannya akan lebih baik.

Apalagi, bila kantor tempatnya dulu bekerja terlihat makin maju, dan gaji teman-temanya  malah sudah naik dengan bonus yang lumayan.

Tapi, contoh mereka yang sukses banting setir dari pegawai jadi pengusaha juga ada. Yang penting itu tadi, siap mental, siap finansial, dan siap dengan rencana alternatif.

Mereka yang sukses menjadi pelaku usaha tentu sangat bersyukur, karena merasa keputusannya sudah tepat untuk pensiun dini sebagai pegawai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun