Dengan membuka usaha sendiri, maka seseorang bisa memiliki waktu lebih fleksibel, sementara cuan tetap mengalir.
Keinginan menjadi bos di perusahaan sendiri juga membuat banyak orang tertarik menjajal peruntungan berusaha sendiri ini. Mungkin sebagai pelampiasan karena saat jadi pekerja, sering disuruh-suruh atasan.Â
Nah, bagi yang berkeinginan utuk pensiun dini, dan telah mempertimbangkan banyak hal, boleh-boleh saja. Tapi, sebelum terlanjur, coba cek lagi, apakah sudah siap dalam hal berikut.
Pertama, kesiapan mental untuk menghadapi kegagalan. Bagi seorang pemula di bidang bisnis, sangat lazim akan mengalami hal yang tak terpikirkan sebelumnya.
Jangan sampai begitu produk yang dijual tidak dilirik sama sekali oleh konsumen, semangaat berusaha langsung kendor.
Kedua, punya kesiapan finansial selama periode jatuh bangun membangun pondasi awal berbisnis. Periode jatuh bangun itu sendiri, tak bisa dipastikan berapa lama.
Artinya, memang sudah siap dana tidak saja untuk modal usaha, tapi juga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari selama jangka waktu yang relatif lama.
Ketiga, punya rencana alternatif bila usaha yang gagal tidak memungkinkan untuk diteruskan. Artinya, perlu mencoba rencana alternatif.
Rencana alternatif ini bisa usaha yang ada kaitannya dengan usaha sebelumnya, seperti sama-sama bisnis kuliner, bisa pula yang tak berkaitan dengan usaha sebelumnya.
Contoh bisnis yang cocok menurut kata orang, atau kata para motivator di media sosial, termasuk buku-buku panduan berbisnis, belum tentu praktiknya seindah yang diomongkan atau yang dibaca.
Tulisan ini lahir karena telah banyak orang yang menyesali keputusannya untuk pensiun dini, karena merasa dengan berwirausaha kehidupannya akan lebih baik.