Memang yang disebut-sebut sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) itu ada banyak nama. Coba saja lihat berita politik di berbagai media, mungkin akan ditemukan belasan nama.
Sedangkan untuk nama calon presiden (capres) sudah mengerucut pada 3 figur berikut, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Jadi, belasan nama cawapres di atas tentu tak semuanya bakal betul-betul bertarung di Pilpres 2024. Toh, kalau hanya ada 3 capres, tentu cawapresnya juga 3 orang.
Tanpa mengecilkan nama-nama lain, tulisan ini sengaja fokus melihat 2 sosok bakal cawapres, yaitu Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
Kenapa 2 nama tersebut saja yang dibahas? Karena keduanya sekarang ini sama-sama menjadi menteri. Artinya, keduanya menjadi orang dekat Presiden Joko Widodo.
Erick menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Sandi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Betul, masih ada menteri lain yang juga berpeluang menjadi cawapres, seperti Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun, yang sama-sama tajir dan berlatang belakang pengusaha yang sukses, ya kedua nama itu tadi, Erick dan Sandi.
Ada asumsi bahwa Presiden Joko Widodo "cawe-cawe" dalam arti ingin memastikan pemimpin mendatang akan melanjutkan program pembangunan yang telah dimulainya.
Jadi, diduga siapa yang lebih disukai Jokowi, Erick atau Sandi, akan ikut menjadi faktor penentu dalam mencari sosok RI-2.
Kebetulan, sewaktu pers menanyakan siapa yang bakal jadi cawapres Ganjar Pranowo (yang diusung PDIP), Presiden Jokowi menyebut sejumlah nama. Namun, Erick yang disebut pertama kali.
Kebetulan lagi, Erick juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).
Karena Presiden Jokowi sangat concern dengan persepakbolaan nasional, maka Erick relatif lebih sering berada dekat Presiden ketimbang Sandi.
Ganjar dan Prabowo dalam beberapa kali kesempatan, terkesan seolah-olah mendapat endorse dari Presiden Joko Widodo.
Sampai-sampai hal itu ditafsirkan sebagai politik dua kaki Jokowi, dalam arti siapapun yang menang, Ganjar atau Prabowo, bagi Jokowi oke saja.
Baik Ganjar maupun Prabowo sama-sama dicitrakan sebagai seorang nasionalis. Dengan demikian, idealnya mendapatkan cawapres yang bercitra religius.
Sandi mungkin paham soal itu, sehingga memilih pindah dari Gerindra ke partai bernuansa Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Erick juga disebut-sebut sebagai "orang" Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang cukup dekat dengan ormas Muhammadiyah.
Apakah Erick dan Sandi saling jegal? Bisa ya, bisa tidak. Tapi, perlu dicatat, keduanya sudah berteman baik sejak usia remaja, di mana Sandi lebih tua 1 tahun dari Erick (Sandi sekarang 54 tahun).
Mereka berdua kemudian juga sama-sama menuntut ilmu di negara Paman Sam, sebelum menjadi pebisnis ulung.
Kalau Sandi dan Ganjar sama-sama mengincar jadi cawapresnya Ganjar, mau tak mau mereka akan saling jegal. Seandainya Sandi diambil Ganjar, Erick mungkin jadi cawapres Prabowo.
Namun, kalau Erick yang diambil Ganjar, diduga Sandi sulit untuk kembali ke pangkuan Prabowo. Tentu, Sandi masih berpeluang, jika dipinang Anies.
Artinya duet Anies-Sandi yang berhasil dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu, akan terulang kembali untuk level Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2019, Erick berseberangan dengan Sandi, karena Erick menjadi tim pemenangan Jokowi, sementara Sandi menjadi cawapresnya Prabowo.
Menarik jika nanti terwujud Prabowo-Erick versus Ganjar-Sandi. Erick kembali berseberangan dengan Sandi, tapi Sandi menantang mentor politiknya, Prabowo.
Namun, lebih menarik lagi, sewaktu tulisan ini akan ditutup, ternyata ada berita terbaru. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Ridwan Kamil bakal cawapres pendamping Ganjar.
Hal itu diberitakan sejumlah media daring, antara lain Republika.co.id (28/6/2023), yang meliput acara groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno di Bandung.
Tampaknya, PDIP butuh dukungan partai besar seperti Golkar. Kader Golkar yang potensial di mata PDIP rupanya ada pada figur Ridwan Kamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H