"Apalah arti sebuah nama", ungkapan ini demikian populer untuk menggambarkan bahwa kita tidak boleh men-judge seseorang hanya berdasarkan namanya.
Nama yang terkesan kampungan dan norak, tak berarti si pemilik namanya juga seperti itu. Begitu pula pemilik nama indah dan bergaya masa kini, belum tentu orangnya asyik diajak berteman.
Pujangga besar asal Inggris, William Shakespeare, pernah mengatakan "what's in a name?". Silakan saja mengganti nama bunga mawar dengan nama lain, bunga tersebut akan tetap harum mewangi.
Percaya atau tidak, ada orang (biasanya masih anak-anak) yang sering sakit-sakitan, namun setelah ganti nama (dengan mengikuti ritual tertentu) tidak lagi sakit-sakitan.
Nah, kisah di bawah ini sebetulnya bukan soal ganti nama, tapi hanya mengganti ejaan nama. Tepatnya mengganti satu huruf saja.
Itulah yang dilakukan Indra Sjafri. Ya, betul, beliau adalah pelatih sepak bola terkenal asal Sumatera Barat yang baru-baru ini sukses membawa Timnas U-22 meraih medali emas SEA Games 2023.
Sebelum menggunakan namanya sekarang, Indra Sjafri ditulis dengan Indra Syafri. Jadi, huruf "y" diganti dengan "j".
Padahal, jika mematuhi tata cara ejaan yang benar, penggunaan yang betul justru Indra Syafri.
Sedangkan penulisan Indra Sjafri, berlaku sebelum adanya ejaan yang disempurnakan, yakni sebelum tahun 1972.
Karena Indra lahir pada tahun 1963, tentu penulisan nama di saat kelahirannya pakai "j".Â
Kemudian, karena pada tahun 1972 Indra belum tamat SD, kemungkinan besar di ijazah SD-nya sudah tertulis nama "Indra Syafri".
Tapi, bagi para pelajar sekolah menengah pada tahun 1972 tersebut tidak lagi mengubah ejaan namanya, karena harus konsisten dengan ejaan nama di ijazah SD.
Menurut Indra Sjafri dalam sebuah acara talkshow di televisi, penggantian ejaan nama itu bukan berkaitan dengan soal klenik.
Perubahan ejaan nama belakang Indra tersebut dilakukan atas dasar nasehat Arkand Bodhana Zeshaprajna, seorang pakar metafisika dari Amerika Serikat.
Dengan perubahan ejaan tersebut, Indra Sjafri merasa lebih percaya diri dan dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Sebelum mempersembahkan medali emas di Sea Games 2023 di Kamboja beberapa bulan lalu, Indra juga sudah membawa Timnas U-19 sebagai juara AFF pada tahun 2013.
Kemudian, mantan pemain PSP Padang era 1980-an itupun kembali membawa Timnas U23 menjuarai Piala AFF U-23 pada tahun 2019.
Jelaslah, pelatih lokal sekelas Indra Sjafri, bukan pelatih kaleng-kaleng. Tangan dinginnya telah mengharumkan nama Indonesia di kancah persepakbolaan internasional.
Sekarang, Indra Sjafri diberi kepercayaan menjadi pelatih Timnas U-20 dan diberikan kontrak jangka panjang selama 4 tahun oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Diperkirakan pada masa 4 tahun mendatang, pemain U-20 saat ini akan menjadi tulang punggung timnas senior.
Kembali ke soal nama, tentu terserah masing-masing orang untuk percaya atau tidak dengan keberuntungan atau kesialan akibat nama seseorang.
Tapi, yang ingin disampaikan melalui tulisan ini, semua nama sebaiknya kita anggap punya nilai tersendiri.Â
Terlepas dari apapun ejaan nama yang dipakainya, kita doakan Indra Sjafri kembali meraih kesuksesan bersama timnas U-20 yang digemblengnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H