Kemudian, karena pada tahun 1972 Indra belum tamat SD, kemungkinan besar di ijazah SD-nya sudah tertulis nama "Indra Syafri".
Tapi, bagi para pelajar sekolah menengah pada tahun 1972 tersebut tidak lagi mengubah ejaan namanya, karena harus konsisten dengan ejaan nama di ijazah SD.
Menurut Indra Sjafri dalam sebuah acara talkshow di televisi, penggantian ejaan nama itu bukan berkaitan dengan soal klenik.
Perubahan ejaan nama belakang Indra tersebut dilakukan atas dasar nasehat Arkand Bodhana Zeshaprajna, seorang pakar metafisika dari Amerika Serikat.
Dengan perubahan ejaan tersebut, Indra Sjafri merasa lebih percaya diri dan dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Sebelum mempersembahkan medali emas di Sea Games 2023 di Kamboja beberapa bulan lalu, Indra juga sudah membawa Timnas U-19 sebagai juara AFF pada tahun 2013.
Kemudian, mantan pemain PSP Padang era 1980-an itupun kembali membawa Timnas U23 menjuarai Piala AFF U-23 pada tahun 2019.
Jelaslah, pelatih lokal sekelas Indra Sjafri, bukan pelatih kaleng-kaleng. Tangan dinginnya telah mengharumkan nama Indonesia di kancah persepakbolaan internasional.
Sekarang, Indra Sjafri diberi kepercayaan menjadi pelatih Timnas U-20 dan diberikan kontrak jangka panjang selama 4 tahun oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Diperkirakan pada masa 4 tahun mendatang, pemain U-20 saat ini akan menjadi tulang punggung timnas senior.
Kembali ke soal nama, tentu terserah masing-masing orang untuk percaya atau tidak dengan keberuntungan atau kesialan akibat nama seseorang.