Tapi, jika memang tak terhindarkan lagi untuk membakar sampah, lakukanlah secara beretika, dalam arti menenggang perasaan tetangga.
Maka, jangan membakar sampah di pagi hari, karena saat itu banyak orang yang beraktivitas di halaman rumah atau di jalan di depan rumah.Â
Pada pagi hari, biasanya ibu-ibu menjemur pakaian, anak-anak berangkat ke sekolah atau bermain di depan rumahnya.
Membakar sampah di siang hari juga tidak baik. Meskipun kondisi tetangga lagi sepi, di siang hari suhu udara sedang meningkat.
Kobaran api dari pembakaran sampah, tentu akan membuat suhu udara menjadi lebih panas lagi.
Waktu yang baik untuk membakar sampah adalah pada sore hari menjelang masuknya waktu salat magrib, karena biasanya aktivitas di luar rumah mulai berkurang.
Lagipula, banyak warga yang punya kebiasaan menutup jendela dan pintu rumahnya setiap menjelang magrib.
Nah, sekarang tulisan ini bermaksud membahas sampah dengan konotasi yang lain. Bahwa sampah masyarakat dan "sampah masyarakat" punya arti yang berbeda.
Yang telah dibahas sebelumnya adalah sampah masyarakat dalam arti sampah yang berada dalam lingkungan masyarakat.
Sedangkan sampah masyarakat dalam tanda petik, sering disematkan pada orang-orang yang tidak berguna, bahkan berkontribusi negatif bagi masyarakat.
Siapa saja yang termasuk sampah masyarakat? Dulu hal ini tertuju bagi para pengemis, gelandangan, preman yang melakukan aksi pencurian, dan para pekerja seks komersial (PSK).