Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sampah Itu Soal Berat, Apalagi "Sampah Masyarakat"

25 Juni 2023   11:19 Diperbarui: 25 Juni 2023   11:19 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, jika memang tak terhindarkan lagi untuk membakar sampah, lakukanlah secara beretika, dalam arti menenggang perasaan tetangga.

Maka, jangan membakar sampah di pagi hari, karena saat itu banyak orang yang beraktivitas di halaman rumah atau di jalan di depan rumah. 

Pada pagi hari, biasanya ibu-ibu menjemur pakaian, anak-anak berangkat ke sekolah atau bermain di depan rumahnya.

Membakar sampah di siang hari juga tidak baik. Meskipun kondisi tetangga lagi sepi, di siang hari suhu udara sedang meningkat.

Kobaran api dari pembakaran sampah, tentu akan membuat suhu udara menjadi lebih panas lagi.

Waktu yang baik untuk membakar sampah adalah pada sore hari menjelang masuknya waktu salat magrib, karena biasanya aktivitas di luar rumah mulai berkurang.

Lagipula, banyak warga yang punya kebiasaan menutup jendela dan pintu rumahnya setiap menjelang magrib.

Nah, sekarang tulisan ini bermaksud membahas sampah dengan konotasi yang lain. Bahwa sampah masyarakat dan "sampah masyarakat" punya arti yang berbeda.

Yang telah dibahas sebelumnya adalah sampah masyarakat dalam arti sampah yang berada dalam lingkungan masyarakat.

Sedangkan sampah masyarakat dalam tanda petik, sering disematkan pada orang-orang yang tidak berguna, bahkan berkontribusi negatif bagi masyarakat.

Siapa saja yang termasuk sampah masyarakat? Dulu hal ini tertuju bagi para pengemis, gelandangan, preman yang melakukan aksi pencurian, dan para pekerja seks komersial (PSK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun