Kedua, kita bahas tentang keahlian. Sekarang ini sudah terlalu banyak sarjana. Sehingga, sarjana yang dibutuhkan adalah yang juga punya soft skill.
Jadi, mereka yang pintar berorganisasi, punya jaringan pertemanan, mampu melakukan presentasi yang memikat orang lain, akan lebih banyak peluangnya.
Tapi, sarjana di bidang yang spesifik, seperti programmer, aktuaria, analis media sosial, dan sebagainya, masih cukup besar peluangnya.
Ketiga, jenis pekerjaan kreatif yang merupakan gabungan ketrampilan dan keahlian, ini perlu latihan terus menerus hingga diakui kemampuannya oleh pihak lain.
Misalnya, untuk jadi content creator, tak bisa tidak, harus dimulai saja dulu dengan teknik learning by doing. Untuk ini, tidak perlu harus hijrah ke Jakarta.
Bahkan, jadi artis pun bisa dimulai dari daerah, meskipun nantinya kalau sudah terkenal biasanya akan pindah ke Jakarta.
Sejumlah grup band terkenal banyak yang berawal dari daerah, seperti Padi (Surabaya), Sheila on 7 (Yogyakarta), Geisha (Pekanbaru), Armada (Palembang), dan sebagainya.
Keempat, ini merupakan kelompok yang memang kecil peluangnya, yakni yang belum punya ketrampilan dan juga tak punya keahlian.
Biasanya, yang tak punya ketrampilan ini dibawa oleh perantau yang mudik saat lebaran. Saat kembali ke Jakarta, ada yang membawa anggota baru.
Meskipun demikian, jika mereka tahan banting dan tidak memilih-milih pekerjaan (asal halal), harapan sukses tetap ada.
Tidak usah gengsi menjadi pekerja rumah tangga. Tapi, itupun harus dilatih dulu oleh yayasan penyalur atau oleh majikannya.