Adapun alasannya, jika menikah di saat tersebut, usia pernikahan dipercayai akan pendek.
Syukurlah, sekarang masyarakat sudah semakin menggunakan nalar dalam menafsirkan ajaran agama.
Sehingga, saat ini kepercayaan yang keliru karena tidak logis tersebut, sudah ditinggalkan masyarakat.
Dalam melangsungkan pernikahan, sebenarnya ajaran Islam tidaklah mengharuskan dilakukan secara besar-besaran yang terkesan "wah".
Yang penting, pelaksanaan akad nikah telah sah sesuai dengan syariat Islam. Selamatan sederhananya bisa menyatu dengan acara akad nikah.
Kenyataannya, banyak di antara kita yang menghabiskan dana demikian besar untuk menggelar resepsi yang terpisah dengan acara akad nikah.
Karena acaranya memang disiapkan sedemikian rupa, maka pihak yang diundang pun akan menjaga gengsi ketika menghadirinya.Â
Mereka, maksudnya para tamu itu, Â akan menjaga penampilan sekinclong mungkin. Dan itu tadi, amplop yang diberikan pun juga dengan mempertimbangkan gengsi.
Tentu, bagi sebagian kita yang sudah habis-habisan setelah mudik lebaran, mungkin akan merasa berat juga untuk menyiapkan amplop kalau menerima banyak undangan pernikahan.
Nah, kalau kita memang sedang kena penyakit tongpes (kantong kempes), tidak perlu terlalu memikirkan gengsi.Â
Memenuhi undangan tersebut lebih penting, tanda kita menghargai si pengundang. Kita diundang pun, artinya karena kita dinilai sebagai orang yang dekat dengan yang punya hajat.