Puasa selama 6 hari itu bisa dilaksanakan secara berturut-turut, bisa pula kita memilih hari puasa secara acak, sepanjang masih dalam bulan Syawal.
Tapi, memang perlu tekad yang kuat untuk melaksanakan puasa Syawal, mengingat godaan makan-makan di siang hari lebih berat ketimbang bulan Ramadan.
Apalagi, di bulan ini pula sering diadakan acara halalbihalal dan reuni alumni sekolah tertentu, yang tentu ada acara makan-makannya.
Nah, ada lagi godaan lain yang bukan bersifat makanan, tapi berkaitan dengan kondisi cuaca yang melanda negara kita dalam beberapa hari terakhir ini.
Bahkan, seperti yang dinyatakan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), panas ekstrem yang berbahaya ini masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Hal itu berkaitan dengan Indeks Ultraviolet Sinar Matahari (UV) yang mengalami peningkatan di negara kita, terutama dari pukul 10.00 hingga pukul 14.00.
Tidak hanya bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan yang terpapar panas ekstrem. Mereka yang berdiam di rumah pun tetap merasa kepanasan.
Akibatnya, rumah-rumah yang memiliki fasilitas pendingin udara atau kipas angin, harus menyetel lagi suhu yang diinginkan ke level yang lebih kencang ketimbang biasanya.
Akibat lain dari panas ekstrem adalah membuat seseorang lebih cepat lelah dan juga lebih cepat merasa haus.
Memang, agar terhindar dari dehidrasi, kita dianjurkan untuk lebih sering meminum air mineral atau air putih rebusan.
Di sinilah terasa tingkat kesulitannya bagi mereka yang sekarang sedang menjalankan puasa Syawal.