Nah, sekarang mari kita bahas soal pakaian ke masjid, misalnya apakah banyak orang yang memikirkan outfit taraweh?Â
Coba perhatikan kebanyakan lelaki yang salat tarawih. Melangkah ke masjid cukup pakai kaos dan sandal jepit.
Kaos tersebut adakalanya di bagian punggung bergambar dan bertuliskan sesuatu, yang merusak konsentrasi jemaah yang salat persis di belakang si pemakai kaos.
Pemakai kaos merasa cocok saja, mau dipasangkan dengan sarung di bagian bawah atau dengan celana panjang.
Dengan kaos, gerakan salat terasa lebih enteng atau lebih fleksibel. Pokoknya nyaman-nyaman saja.
Lalu, tak usah pertanyakan kenapa harus pakai sandal jepit. Inilah jenis alas kaki yang dijamin tidak bakal hilang saat diparkir di halaman masjid.
Kalau kaosnya pakai celana panjang, masil lumayan, karena ada saku tempat menaruh uang receh yang nanti diisikan ke kotak amal.
Tapi, di sinilah ironisnya, untuk masjid yang nota bene adalah rumah Allah, cukup bawa uang receh. Bandingkan dengan isi amplop saat pesta yang biasanya bernominal besar.
Maka, kembali ke isi ceramah ustaz yang saya dengar, mari kita perbaiki pola pikir kita, agar penampilan ke masjid juga dibenahi, tidak asal pakai.
Jika di masjid ada penitipan sandal atau sepatu, sebaiknya kita memakai sandal yang bagus dan dititipkan, sehingga saat salat tidak was-was.
Soal baju, sebaiknya baju yang pantas seperti memakai baju koko, batik, atau kemeja biasa yang masih bagus.