Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika "Valentino Rossi" Jadi Imam Salat Tarawih

10 April 2023   04:50 Diperbarui: 10 April 2023   06:23 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salat tarawih di masjid|dok. Tribunjabar.id/Gani Kurniawan

Yang ngos-ngosan justru makmumnya, karena keteteran mengejar gerakan sang imam. Saya beberapa kali tertinggal dua langkah dari imam.

Berikutnya, kita lihat imam kedua yang cara beliau memimpin salat bertolak belakang dengan imam pertama di atas.

Imam kedua ini bacaan dan gerakannya seperti sangat dihayati dengan gaya yang super pelan. Ini pun juga membuat jemaah serasa melayang. 

Kali ini bukan melayang karena ngebut ala imam pertama, tapi melayang yang dimaksud adalah melayang-layang pikirannya.

Saya sendiri sudah sering salat diimami oleh pak ustaz yang super pelan itu tadi, karena beliau termasuk yang paling senior dalam jajaran pengurus masjid.

Bahkan, dari cerita yang saya dengar, masjid tersebut dibangun dulunya atas inisiatif keluarga besar sang imam.

Saking lambatnya kecepatang Sang Imam, jika beliau mengucapkan salam penutup salat, saya pastikan dulu imamnya telah betul-betul mengakhiri ucapan salam, baru saya mengikuti.

Soalnya, saya pernah begitu imamnya baru mulai mengucapkan salam pada bagian awal, saya langsung mengikuti. 

Eh, saya sudah selesai salam, kalimat salam sang imam belum berakhir. Artinya, saya sudah melakukan kesalahan, tak patuh pada imam.

Sebelum menutup tulisan ini, saya harus meminta maaf pada kedua imam yang saya tulis di atas, sebagai contoh yang ngebut dan yang super pelan.

Saya sangat menghormati kedua imam tersebut dan sama sekali saya tak punya niat untuk sesuatu yang bersifat negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun