Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Sang Cucu Menungging di Atas Sajadah

30 April 2023   04:41 Diperbarui: 30 April 2023   06:27 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto: Bonsaisky, dimuat islampos.com

Alhamdulillah, cucu pertama saya (untuk saat ini merupakan cucu satu-satunya) telah berusia 1 tahun 3 bulan. Perkembangannya sejauh ini cukup menggembirakan.

Sangat menarik mengikuti penambahan kepintarannya dalam berkata-kata, dalam merespon pembicaraan orang lain, maupun dalam kemampuan bergerak secara fisik.

Bahwa seorang bayi adalah peniru yang ulung, memang tak bisa dipungkiri. Itulah yang sering jadi bahan pengamatan saya.

Tentu, apa yang ditiru si bayi adalah apa yang dilakukan kedua orang tuanya, sebagai orang paling dekat dengannya.

Karena saya dan istri (kakek dan neneknya) juga sering bermain dengan si cucu, tingkah laku kami pun sering ditirunya.

Satu lagi, karena kami sering menonton televisi, terkadang juga memutarkan video khusus untuk anak-anak, maka apa yang dilihatnya di layar kaca, juga menjadi objek peniruan si cucu.

Maka, perlu kehati-hatian bagi orang-orang terdekat si bayi. Jangan sampai bertingkah laku yang kurang pantas, meskipun bukan ditujukan pada si bayi, namun terlihat olehnya.

Suami istri yang berkata kasar, apalagi bertengkar, jelas berpengaruh pada si bayi. Jangan mengira karena bayi belum mengerti apa yang diucapkan, membuat orang tua nyerocos seenaknya.

Berkatalah dengan lemah lembut, baik waktu ngobrol dengan orang lain, apalagi bila ngobrol dengan bayi.

Bayi memang sebaiknya sering-sering diajak berbicara, meskipun caranya merespon tentu saja dengan "bahasa bayi".

Nah, kembali ke cucu saya, sejak berusia 7 bulan, ia sudah punya perhatian khusus terhadap tayangan azan di layar kaca.

Begitu terdengar azan, ia terlihat seolah-olah menyimak dengan tertib. Demikian juga kalau di layar kaca muncul lantunan ayat suci Al Quran.

Selain itu, cucu ini sangat senang dengan berbagai acara kuis di televisi. Kali ini ia bertepuk tangan menirukan gerakan peserta kuis.

Tentu, ia juga sangat menikmati tayangan khusus untuk anak-anak berupa film kartun yang bersifat edukatif.

Kami sengaja membiarkan si cucu melihat saya dan istri melakukan salat, meskipun terkadang si cucu mengganggu.

Kalau saya  mengaji, cucu juga akan antusias melihat. Tapi, saya harus ekstra hati-hati memegang Al Quran, karena si cucu bisa merebut dan berpotensi merobek lembarannya.

Sejak si cucu berusia sekitar 11 bulan, bila ia melihat sajadah yang digelar, ia akan menungging. 

Gerakan itu berlangsung seperti otomatis saja, menirukan salah satu gerakan dalam salat.

O ya, cucu saya seorang perempuan. Sekarang ia sudah tahu fungsi mukena, sehingga ia sering memasukkan wajahnya dalam mukena.

Alhamdulillah, dilihat dari berbagai gerakan yang bisa dilakukan si cucu, serta berbagai kata yang bisa diucapkannya, ada kemajuan yang signifikan.

Kami juga mulai memperkenalkan buku-buku bergambar dengan nuansa keagamaan. Harapan saya, kelak si cucu menjadi anak yang pintar dan salehah.

Sewaktu cucu saya masih dalam kandungan ibunya, saya sudah menyampaikan pesan agar ibunya lebih sering mengaji. Apakah si ibu rutin mengaji atau tidak, saya tidak bisa mengeceknya.

Saya meyakini, tingkah laku seorang ibu ketika hamil, merupakan bagian dari upaya sedini mungkin dalam rangka membangun sifat-sifat positif seorang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun