Makanya, tak banyak pencipta lagu yang sekaligus juga penyair, sama tidak banyaknya dengan seorang penyair yang mampu menciptakan lagu.
Untuk musik hari ini, lagu-lagu yang dibawakan grup Payung Teduh, Barasuara, Noah, Tulus, bisa dikatakan cukup puitis.
Pada masa lalu, ada nama seorang penyanyi yang begitu tenar, yakni Ebiet G. Ade. Penyanyi ini lebih suka disebut sebagai penyair.Â
Ebiet sukses memberi warna baru musik Indonesia dengan gaya bertutur pada tahun 1979 hingga 3-4 tahun kemudian.
Masyarakat lebih mengenal Ebiet sebagai penyanyi yang membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri.
"Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang", adalah cuplikan lirik di sebuah lagu Ebiet yang sangat populer.Â
Saking populernya, hingga sekarang pun banyak dipakai seseorang dalam menjelaskan sesuatu yang tidak jelas apa jawabannya.Â
Beberapa lagu berlirik puitis yang populer di era akhir 1970-an antara lain Renjana (ciptaan Guruh Soekarnoputra), Kidung (Chris Manusama), dan Sabda Alam (Chrisye).
Pada era tersebut, musik Indonesia sangat beragam, baik genre maupun liriknya.
Lagu-lagu dangdut mulai muncul menggantikan musik melayu. Rhoma Irama dengan Grup Soneta ditasbihkan sebagai "Raja Dangdut".
Lirik lagu Rhoma lebih bernuansa dakwah Islam dengan bahasa yang gampang dimengerti, seperti lagu tentang larangan berjudi.