Tak sedikit pula PNS membangun rumah tangga dengan sesama PNS, sehingga sumber penghasilan jadi dobel.
Begini penjelasannya, kenapa disebut sangat mungkin jadi kaya tanpa korupsi. Si Pejabat yang normal-normal saja itu diperkirakan melakukan hal-hal berikut.
Pertama, membeli tanah di lokasi yang dulunya kurang strategis dengan harga murah. Sekarang, berkembang jadi kawasan strategis, harga tanahnya melejit belasan kali lipat.
Apalagi, bila sempat membangun kos-kosan, yang sumber dananya bisa dari kredit bank pemerintah berbunga rendah. Cicilan kredit tersebut tertutupi dari penerimaan kos-kosan.
Maka, bila di tahun 1995 tanah dan kos-kosan itu berharga belasan juta rupiah, di tahun 2023 bisa saja laku Rp 1 miliar bila dijual, kalau lokasinya bagus.
Kedua, membeli saham yang berkategori blue chip di bursa efek. Ambil contoh saham Bank Rakyat Indonesia (dengan kode BBRI di Bursa Efek Indonesia).
Harga BBRI saat go public pada 2003 Rp 875 per lembar. Setelah BRI dua kali melakukan stock split (memecah saham), 1 lembar saham yang dibeli tahun 2003 sama dengan 10 lembar saham sekarang.
Sekarang harga per lembar sekitar Rp 4.800. Hitung sendiri berapa kali lipat kenaikan dari Rp 87,5 (harga setelah pemecahan saham) ke Rp 4.800? Â Kenaikannya sekitar 55 kali lipat.
Jadi, kalau dulu ada PNS yang menghabiskan dananya Rp 20 juta membeli BBRI pada 2003, sekarang sudah senilai di atas Rp 1 miliar.
Jangan lupa, manajemen BRI setiap tahun mengucurkan dividen (bagian laba bagi pemegang saham) yang besar. Sebagai catatan, BRI adalah bank tertinggi perolehan labanya di Indonesia.
Ketiga, masih di seputar saham, tapi dengan berbeda perilaku. Jika di atas adalah contoh investor pasif (membeli saham untuk dipegang selama jangka panjang), maka ada pula investor aktif.