Sebelum Samanhudi ditangkap, polisi juga telah berhasil menangkap tiga tersangka pelaku perampokan tersebut.
Setelah polisi melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka pelaku di atas, terungkaplah peran Samanhudi yang memberitahu lokasi dan waktu yang tepat untuk pelaku menjalankan aksi.
Bahkan, seperti yang diberitakan cnnindonesia.com (27/1/2023), Samanhudi memberikan informasi tentang keberadaan tempat penyimpanan uang.
Wali Kota Blitar Santoso mengaku tidak punya masalah dengan Samanhudi. Santoso berdoa agar Samanhudi segera sadar atas perbuatannya.
Santoso juga berharap agar mantan wali kota itu bisa kembali ke jalan yang benar dan tidak terjerumus dalam tindak kejahatan yang lain.
Uniknya, Santoso adalah mantan anak buah Samanhudi. Tepatnya, ketika Samanhudi menjadi Ketua DPRD Blitar (2004-2009), Santoso menjadi Sekretaris DPRD.
Kemudian, Santoso juga menjadi Wakil Wali Kota Blitar (2016-2019), dan yang jadi wali kota adalah Samanhudi.
Sayangnya, Samanhudi terlibat kasus korupsi dan diberitakan sejumlah media bahwa Samanhudi baru keluar dari penjara.
Pada pemilihan wali kota Blitar 2019, Samanhudi menginginkan Santoso menjadi wakil dari anak Samanhudi, Henry Pradipta Anwar (malangtimes.com, 28/1/2023).
Namun, Santoso memilih jalan sendiri dan menjadi sesama calon wali kota dengan Henry. Santoso yang didukung PDIP menang dalam pilkada itu.
Nah, dendam karena merasa dikhianati oleh Santoso yang diduga menjadi motif keterlibatan Samanhudi dalam perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar.