Padahal, di mata masyarakat mungkin Soekarno lebih fenomenal ketimbang Megawati.
Jadi, bisa juga ditafsirkan bahwa orang tua yang hebat saat jadi presiden belum tentu punya anak yang sama hebatnya.
Maksudnya, Megawati memang hebat, tapi Puan sepertinya belum sehebat ibunya.
Mas Tok sendiri mengakui bahwa ia tak punya keinginan menjadi presiden karena tak menyukai diatur oleh ketentuan protokoler.
Seperti diketahui, hingga saat ini Megawati sebagai Ketua Umum PDIP masih belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Tapi, diduga kuat pilihan Megawati sudah mengerucut kepada 2 nama, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Salah satu di antara kedua nama di atas, diyakni akan diusung sebagai capres PDIP. Atau, bisa-bisa kedua nama itu yang diusung sebagai pasangan capres-cawapres.
Sesuai perolehan kursi PDIP di DPR RI periode 2019-2024, PDIP menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung capres-cawapres untuk Pilpres 2024 tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Namun, untuk lebih amannya, tentu saja PDIP akan berusaha menggaet beberapa partai lain untuk berkerjasama.
Nah, agar mampu memikat partai lain, menjadi tidak gampang bagi Megawati, bila harus memilih salah satu, Puan atau Ganjar.
Para petinggi PDIP pun seperti terbelah dua, sebagian merupakan loyalis Puan, sebagian lagi pro Ganjar.