Tapi, entah betul entah tidak, katanya banyak istri yang menyukai suaminya gemuk. Ada ibu-ibu yang bilang senang mengelus perut suaminya yang gendut.
Namun, apakah si suami merasa enak dielus perutnya? Saya tidak tahu, karena istri saya tidak melakukannya.
Ada lagi pendapat, kenapa istri suka suaminya gemuk, karena bisa jadi pertanda bahwa ia berhasil membahagiakan suami.
Atau, jadi pertanda bahwa si istri jago memasak, sehingga membuat suaminya makan enak melulu.
Lagipula, saya pernah membaca, konon katanya, lelaki gemuk adalah tipe suami yang setia. Ini mungkin sekadar mitos.
Nah, menurut saya, yang bukan mitos, lelaki gemuk pasti membuat istrinya merasa aman untuk bersandar. Betul, nggak?
Namun, satu hal yang mutlak harus dipahami (termasuk bagi saya sendiri), bertubuh gemuk itu secara umum mengandung risiko yang membahayakan kesehatan.
Makanya, meskipun belum menunjukkan hasil yang berarti, hingga sekarang saya tetap berusaha menurunkan berat badan.
Cara yang saya tempuh adalah dengan mengurangi porsi makanan, terutama dengan menghindari atau mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak.Â
Selain itu, aktivitas fisik saya coba untuk ditingkatkan. Misalnya, selama setengah jam setiap pagi saya akan bergerak mencari keringat.
Saya juga rutin memeriksa darah dan urine ke laboratorium klinik. Dengan demikian, skor kolesterol, gula, penanda hati, penanda ginjal, dan sebagainya, saya pantau.