Ngomong-ngomong, kenapa saat tinggal di Bali berat badan saya meningkat signifikan?
Ketika itu saya merasa bekerja seperti sesuatu hal yang bersifat sampingan saja, dan berwisata menjadi hal yang utama.
Betapa tidak, di hari kerja pun, saya bisa menikmati sunrise di Sanur. Lalu, sore sepulang kerja bisa melihat sunset di Kuta.
Lho, apa hubungannya Sanur dan Kuta dengan kegemukan? Ya, hubungan langsung sih tidak ada.
Cuma, karena perasaan nyaman, makan pun jadi enak, dan tanpa terasa porsi makanan jadi lebih banyak dari biasanya.
Kebetulan, Bali sering jadi sasaran pejabat dari kantor pusat yang berkunjung dan sekaligus berwisata tipis-tipis.
Tamu-tamu pusat itu biasanya saya temani makan malam di tempat yang prestisius seperti di kawasan Seminyak, Nusa Dua, Ubud atau Jimbaran.
Berikutnya ketika saya kembali lagi berdinas di kantor pusat, jabatan saya pun, perlahan tapi pasti, merangkak naik.
Akibatnya, budaya makan-makan bersama rekanan dari instansi lain, menjadi hal yang tak terhindarkan.
Tapi, untuk kasus anak saya, tentu punya kisah yang lain. Dan memang, saya melihat banyak junior saya di kantor yang setelah menikah, tubuhnya jadi gemuk.
Pola makan yang berubah, dan mulai malas merawat tubuh (kalau masih pacaran, pasti malu dengan tubuh gendut), diduga menjadi penyebab kegemukan para suami yang belum lama menikah.