"Sihir" Maroko di Piala Dunia 2022, apakah masih berlanjut atau berhasil dihentikan Portugal pada pertandingan babak perempat final malam ini (10/12/2022)?
Jika Maroko kembali memetik kemenangan, inilah keajaiban Piala Dunia yang berlangsung di Qatar, karena melahirkan semi finalis dari Afrika buat pertama kali.
Dalam sejarah Piala Dunia sebelumnya, baru 3 kali negara Afrika berhasil masuk 8 besar, yakni Kamerun di Italia (1980), Senegal di Korea Selatan-Jepang (2002), dan Ghana di Afrika Selatan (2010).
Jadi, kalaupun Maroko kalah malam ini, Maroko menjadi negara Afrika ke empat yang sukses menembus perempat final (8 besar).
Malam ini pasti Maroko tidak lagi dipandang dengan sebelah mata. Keberhasilannya memulangkan Spanyol di babak 16 besar, menjadi bukti kehebatan Maroko.
Sebelum itu, bisa jadi sebagian pengamat bola menilai keberhasilan Maroko maju ke 16 besar sebagai keberuntungan dan pasti akan disikat Spanyol.
Masyarakat Indonesia sendiri diduga akan banyak yang berdoa untuk kemenangan Maroko.
Wajar, bila "kuda hitam" Maroko sekarang sudah mendapat tempat tersendiri di hati banyak masyarakat Indonesia.
Memang, awalnya karena Maroko bukanlah tim unggulan, tak banyak penggila bola di Indonesia yang menjagokannya.
Tapi, keberhasilannya menembus 8 besar telah mencuri perhatian dan membalikkan keadaan.
Apalagi, karena para pemain Maroko mayoritas beragama Islam, sehingga hal-hal yang dihubungkan dengan agama, menjadi topik hangat.
Misalnya, sebelum bermain, pemain Maroko disorot kamera wartawan tengah berkumpul dan membaca Surat Al Fatihah.Â
Seperti diketahui, Al Fatihah punya kedudukan yang istimewa dalam kitab suci Al-Quran, karena menjadi surat pembuka.
Setiap muslim yang melakukan ibadah salat 5 kali sehari (total 17 rakaat), pasti hafal sekali Al Fatihah karena wajib dibaca pada setiap rakaat.Â
Menurut para ulama, Al Fatihah merupakan surat terbaik, surat paling agung, dan menjadi cahaya bagi umat muslim.
Selain membaca Al Fatihah, yang membuat merinding adalah menyaksikan selebrasi sujud syukurnya pemain Maroko.
Sujud syukur dilakukan setelah mencetak gol dan secara beramai-ramai saat menyelesaikan pertandingan yang membuahkan kemenangan.
Seperti terlihat pada foto di atas, yang dijepret seorang jurnalis setelah Maroko mengalahkan Spanyol di babak 16 besar.
Akankah sujud syukur tersebut terulang kembali pada malam ini? Kita tunggu saja.
Jika melihat penampilan Portugal yang luar biasa dengan menghancurkan Swiss 6-1, memang akan berat bagi Maroko untuk mengalahkannya.
Tapi, jangan lupa, tak ada yang mustahil bila Maroko tampil padu seperti pada laga-laga sebelumnya.
Apalagi, mayoritas pemain Maroko sudah malang melintang bermain di klub-klub terkenal di Eropa.
Kemudian mereka menjadi padu hasil racikan pelatih yang ambisius, Walid Regragui.
Walid malah optimis Maroko akan memenangi trofi Piala Dunia. Artinya, target Maroko adalah juara dunia.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H