Nah, sekarang soal sepak bola, sejak tahun 20o6 Australia memilih bergabung di bawah naungan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Tidak itu saja, Australia sejak 2013 juga masuk Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) yang beranggotakan 11 negara Asia Tenggara plus Australia.
Untungnya, Australia baru ikut Piala AFF untuk kategori sepak bola wanita. Sedangkan untuk tim senior putra masih belum ikut karena kualitasnya yang terlalu tinggi dibanding yang lain.
Bayangkan, jika Australia ikut Piala AFF, Timnas Indonesia yang sama sekali belum pernah juara, semakin sulit lagi perjuangannya.
Kenapa Australia meninggalkan Zona Oceania yang beranggotakan negara-negara di Lautan Pasifik?
Jawabannya karena Australia tak punya saingan di zona tersebut. Bahkan, Australia pernah mengalahkan Samoa 31-0.
Lagipula, Zona Oceanea hanya punya jatah 0,5 dalam perhelatan Piala Dunia, di mana juara Oceania harus ikut play-off lawan wakil CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia).
Sekarang, Australia menorehkan prestasi membanggakan, menjadi wakil "ASEAN" yang berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.
Tapi, tak urung banyak yang beranggapan bahwa hal itu hanya kebanggaan semu. Australia dianggap sebagai Asia "palsu".
Untung saja ada Jepang yang tampil spartan dan sukses melaju ke 16 besar. Jadi, Jepang menjadi wakil Asia yang betul-betul "asli".
Jepang tidak saja sekadar melaju ke 16 besar, tapi juga berstatus sebagai juara grup. Luar biasa, memang.