Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beras Putih, Merah, dan Hitam, Pilih Lezat atau Sehat?

4 Desember 2022   05:23 Diperbarui: 4 Desember 2022   05:56 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beras hitam|dok. Shutterstock, dimuat Kompas.com

Beras berwarna apa yang paling enak? Bagi saya, ya beras putih. Tak pernah saya bosan makan nasi putih, meski sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu.

Tapi, karena katanya lebih sehat, istri saya lumayan sering memasak beras berwarna merah. 

Setelah saya berselancar mencari informasi di dunia maya, memang disebutkan bahwa beras merah mempunyai serat yang lebih tinggi dari beras putih.

Jadi, bagi mereka yang diet, dianjurkan untuk mengonsumsi nasi merah ketimbang nasi putih.

Setiap 100 gram nasi merah mengandung 1,6 gram serat, sedangkan 100 gram nasi putih hanya mengandung 0,4 gram serat.

Dengan serat yang lebih banyak, membuat orang yang memakan akan lebih lama kenyangnya, sehingga mencegah obesitas dan bisa mengurangi berat badan.

Masih banyak manfaat beras merah selain mencegah obesitas, karena diklaim mampu menurunkan kolesterol dan menurunkan kadar gula darah.

Juga disebutkan bahwa beras merah bisa menjaga kesehatan kulit, menjaga kesehatan tulang, dan mengatasi penyakit asma.

Meskipun tidak seenak nasi putih, saya masih bisa menikmati nasi merah. Yang penting apa dulu lauknya.

Jika lauknya makanan kesukaan saya yang sering saya singkat dengan 7T, ya oke-oke saja.

7T tersebut adalah tempe, tahu, telur, terung, timun, teri, dan tauco. Tentu, tak semuanya sekaligus dimakan, tapi bisa selang-seling.

Nah, baru-baru ini istri saya kembali mengubah jenis beras yang dimasaknya. Sekarang giliran beras hitam.

Setelah saya makan, saya tak tahan untuk tidak melakukan protes pada istri saya, karena kurang bersahabat dengan lidah saya.

Kalau makan bubur ketan hitam, saya suka, karena dulu sering saya nikmati di masa kecil saya. 

Tapi, nasi hitam? Jujur, baru kali ini saya coba. Mungkin saya yang kurang pergaulan, sehingga terlambat mengenalnya.

Istri saya hanya bilang, pilih sehat atau lezat? Wow, gitu ya? Apa sih istimewanya beras hitam?

Nah, ini yang saya rangkum dari berbagai sumber media daring yang sempat saya baca.

Pertama, beras hitam selain kaya akan serat, juga kaya akan protein, antioksidan, vitamin E, B, zat besi, magnesium, dan zink.

Kedua, dengan berbagai kandungan di atas, beras hitam bermanfaat untuk kesehatan jantung, mencegah kanker, asma, dan radang sendi, serta memperlancar buang air besar.

Ketiga, sebagai menu diet, beras hitam juga lebih baik dari beras merah karena kalorinya yang lebih rendah.

Sepertinya istri saya sudah betul tindakannya dengan menyajikan nasi hitam. Tapi, saya tetap ngeyel dan ogah-ogahan memakannya.

Alasan saya, di rumah sakit saja, para pasien tetap diberikan nasi putih. Pasti pihak rumah sakit lebih tahu soal pilih sehat atau lezat.

Ya, akhirnya kembali pada pilihan masing-masing. Yang jelas, konsumen sekarang punya beberapa pilihan.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun