Nah, baru-baru ini istri saya kembali mengubah jenis beras yang dimasaknya. Sekarang giliran beras hitam.
Setelah saya makan, saya tak tahan untuk tidak melakukan protes pada istri saya, karena kurang bersahabat dengan lidah saya.
Kalau makan bubur ketan hitam, saya suka, karena dulu sering saya nikmati di masa kecil saya.Â
Tapi, nasi hitam? Jujur, baru kali ini saya coba. Mungkin saya yang kurang pergaulan, sehingga terlambat mengenalnya.
Istri saya hanya bilang, pilih sehat atau lezat? Wow, gitu ya? Apa sih istimewanya beras hitam?
Nah, ini yang saya rangkum dari berbagai sumber media daring yang sempat saya baca.
Pertama, beras hitam selain kaya akan serat, juga kaya akan protein, antioksidan, vitamin E, B, zat besi, magnesium, dan zink.
Kedua, dengan berbagai kandungan di atas, beras hitam bermanfaat untuk kesehatan jantung, mencegah kanker, asma, dan radang sendi, serta memperlancar buang air besar.
Ketiga, sebagai menu diet, beras hitam juga lebih baik dari beras merah karena kalorinya yang lebih rendah.
Sepertinya istri saya sudah betul tindakannya dengan menyajikan nasi hitam. Tapi, saya tetap ngeyel dan ogah-ogahan memakannya.
Alasan saya, di rumah sakit saja, para pasien tetap diberikan nasi putih. Pasti pihak rumah sakit lebih tahu soal pilih sehat atau lezat.