Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masih Labil, Rapor 6 Tim Asia Setelah Pertandingan Kedua

29 November 2022   16:38 Diperbarui: 29 November 2022   16:40 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih labil, itulah kesan secara umum dalam mengomentari penampilan 6 tim yang mewakili Asia dalam pesta sepak bola terbesar, Piala Dunia 2022 yang tengah berlangsung di Qatar.

Kesan tersebut muncul setelah semua tim menyelesaikan pertandingan kedua. Tak satupun dari 6 negara  Asia yang meraih poin sempurna.

Mari kita mulai membedah penampilan wakil Asia satu persatu seperti di bawah ini.

Pertama, dengan melihat rapor Iran. Ini tim yang labil tapi membaik pada laga kedua, setelah babak belur dihajar Inggris 2-6 di laga perdana.

Iran ternyata mampu bangkit dari keterpurukan, sehingga berhasil menang dramatis atas Wales 2-0.

Pada laga berikutnya yang akan sangat menentukan, Iran harus menghadapi Amerika Serikat (AS).

Iran wajib menang, jika tak ingin langkahnya terhenti. Iran masih bisa tertolong meskipun bermain imbang lawan AS, asal Inggris tidak kalah dari Wales.

Menarik menunggu partai Iran vs AS, karena kedua negara ini secara politik sering bermusuhan atau berseberangan. 

Tapi, permainan di lapangan hijau tentu sebaiknya tidak tercemar oleh hal-hal yang berbau politik.

Kedua, penampilan tidak stabil, namun cenderung membaik seperti halnya Iran, juga dialami Australia.

Kalah 1-4 dari Perancis pada penampilan pertama, Australia mampu memukul Tunisia 1-0 pada pertandingan kedua.

Australia cukup bermain imbang melawan Denmark agar lolos ke babak 16 besar, dengan catatan Tunisia tidak menang melawan Perancis.

Ketiga, Arab Saudi yang dipuja-puja berkat kemenangan spektakuler atas Argentina yang favorit juara, dengan skor 2-1.

Sayangnya, Arab tidak konsisten dan kalah 0-2 dari Polandia di laga kedua. Meski tampil menyerang, Arab masih lemah dalam penyelesaian akhir.

Peluang Arab Saudi masih terbuka jika pada pertandingan selanjutnya berhasil mengalahkan Meksiko. Ini bukan mustahil, jika Arab tampil menggila seperti melawan Argentina.

Keempat, persis seperti Arab Saudi, adalah apa yang diperlihatkan Jepang. Tim "Samurai Biru" ini secara mengejutkan mampu melibas tim kuat Jerman, dengan skor 2-1.

Tapi, pada laga berikutnya Jepang keok melawan tim Kosta Rika 0-1, yang di atas kertas seharusnya bisa dikalahkan Jepang.

Kelima, Korea Selatan yang sebetulnya bermain bagus dalam dua kali berlaga, tapi kurang beruntung.

Korea berhasil menahan tim tangguh Uruguay 0-0, tapi kemudian kalah 2-3 dari salah satu wakil Afrika, Ghana. 

Lawan Korea pada laga terakhir adalah Portugal yang sejauh ini bermain stabil. Portugal sudah mengemas tiket 16 besar dari hasil 2 kali menang.

Hanya keajaiban yang bisa membantu Korea, yakni jika menang atas Portugal dan sekaligus Uruguay menang atas Ghana.

Kalaupun keajaiban itu terjadi, Korea harus adu selisih gol dulu dengan Uruguay untuk menentukan tim yang berhak mendampingi Portugal.

Keenam, ini tim yang satu-satunya konsisten. Sayangnya konsisten dalam arti negatif, yakni konsisten kalah yang dialami tuan rumah Qatar.

Kalah 0-2 dari Ekuador pada laga perdana membuktikan isu Qatar akan menyogok Ekuador untuk mengalah tidak terbukti.

Kelayakan timnas Qatar berlaga di ajang Piala Dunia menjadi pertanyaan, karena pada laga kedua kalah lagi 1-3 dari Senegal.

Sebagai catatan, Qatar belum pernah main di Piala Dunia, dan yang sekarang terjadi hanya sebagai "hadiah" bagi tuan rumah.

Qatar tinggal berusaha menjadi penyelenggara piala dunia yang sukses, karena tim sepak bolanya sudah pasti tersisih.

Kesuksesan itu sangat penting untuk menepis banyaknya suara miring yang menyatakan FIFA telah membuat keputusan yang keliru ketika memilih Qatar sebagai tuan rumah.

Sepak bola tak bisa diprediksi dengan rumus matematika. Sebagai contoh, Jepang melibas Jerman 2-1, kemudian Jerman menahan imbang Spanyol 1-1.

Dengan demikian, tak bisa diprediksi Jepang akan menang atas Spanyol, hanya karena menang lawan Jerman.

Toh, rumusnya bisa dibalik seperti ini. Spanyol menang telak 7-0 atas Kosta Rika, sedangkan Kosta Rika mampu menumbangkan Jepang 1-0.

Lalu, apakah Jepang akan mudah ditaklukkan Spanyol dengan skor besar, katakanlah 0-8? Tidak begitu, bro!

Yang jelas Jepang wajib menang atas Spanyol jika ingin melaju ke tahap berikutnya. Sulit memang, kecuali jika penampilannya bisa kembali ke gaya spartan seperti saat lawan Jerman. 

Tapi, jika Jepang bermain terburu-buru seperti gaya lawan Kosta Rika, ya langkah Jepang akan terhenti.

Jika tak satupun tim Asia yang tampil di 16 besar, maka apa boleh buat, sepertinya Asia baru sebatas membuat kejutan.

Dengan demikian, benua Asia masih yang terlemah, kalah dari tim-tim benua Eropa, Amerika dan Afrika.

Namun demikian, harapan yang realistis, akan ada 2 wakil Asia di 16 besar, yakni Iran dan Australia. Semoga terwujud.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun