Keenam, ini tim yang satu-satunya konsisten. Sayangnya konsisten dalam arti negatif, yakni konsisten kalah yang dialami tuan rumah Qatar.
Kalah 0-2 dari Ekuador pada laga perdana membuktikan isu Qatar akan menyogok Ekuador untuk mengalah tidak terbukti.
Kelayakan timnas Qatar berlaga di ajang Piala Dunia menjadi pertanyaan, karena pada laga kedua kalah lagi 1-3 dari Senegal.
Sebagai catatan, Qatar belum pernah main di Piala Dunia, dan yang sekarang terjadi hanya sebagai "hadiah" bagi tuan rumah.
Qatar tinggal berusaha menjadi penyelenggara piala dunia yang sukses, karena tim sepak bolanya sudah pasti tersisih.
Kesuksesan itu sangat penting untuk menepis banyaknya suara miring yang menyatakan FIFA telah membuat keputusan yang keliru ketika memilih Qatar sebagai tuan rumah.
Sepak bola tak bisa diprediksi dengan rumus matematika. Sebagai contoh, Jepang melibas Jerman 2-1, kemudian Jerman menahan imbang Spanyol 1-1.
Dengan demikian, tak bisa diprediksi Jepang akan menang atas Spanyol, hanya karena menang lawan Jerman.
Toh, rumusnya bisa dibalik seperti ini. Spanyol menang telak 7-0 atas Kosta Rika, sedangkan Kosta Rika mampu menumbangkan Jepang 1-0.
Lalu, apakah Jepang akan mudah ditaklukkan Spanyol dengan skor besar, katakanlah 0-8? Tidak begitu, bro!
Yang jelas Jepang wajib menang atas Spanyol jika ingin melaju ke tahap berikutnya. Sulit memang, kecuali jika penampilannya bisa kembali ke gaya spartan seperti saat lawan Jerman.Â