Kompas.id (22/11/2022) memberitakan acara yang berkaitan dengan penyelenggaraan Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.
Pada kata sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan agar semua pihak menjaga situasi politik tetap adem.
Kondusivitas politik menjadi penting di tengah kondisi perekonomian yang kurang menentu, apalagi ada ancaman terjadinya krisis ekonomi.
Nah, salah satu bentuk politik yang adem tersebut telah diperlihatkan oleh 2 kader terbaik PDIP, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Kedua tokoh yang disebut-sebut bersaing untuk meraih tiket capres yang diusung oleh PDIP, justru pada momen acara Hipmi menunjukkan "kemesraan".
Momen keakraban Puan Maharani dan Ganjar Pranowo berulang kali terlihat di sela-sela gelaran Munas Hipmi.
Sebelumnya, saat acara pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Solo, Sabtu (19/11/2022), Puan dan Ganjar berada dalam satu panggung.
Hanya saja, sepanjang yang tersorot kamera televisi, ketika itu tak begitu terlihat momen keakraban di antara keduanya.
Jika ditelusuri berita di media massa pada bulan-bulan sebelumnya, hubungan Puan dan Ganjar terlihat renggang.
Hal itu terbukti bila Puan melakukan kunjungan ke Jawa Tengah, justru tidak didampingi oleh Ganjar.Â
Padahal, Ganjar adalah orang nomor satu di Jawa Tengah, dan sekarang merupakan periode keduanya sebagai gubernur.
Berbicara soal elektabilitas, Ganjar jauh lebih unggul dari Puan. Tapi, berbicara soal kedekatan dengan Megawati, tentu Puan yang merupakan putri tercinta Megawati, lebih diunggulkan.
Puncak ketegangan antara DPP PDIP dengan Ganjar terjadi setelah Ganjar menyatakan siap menjadi capres, apabila ditugaskan partai.
Pernyataan tersebut sebetulnya normatif saja. Bukankah sebagai kader, siapapun harus siap bila ditugaskan.
Tapi, mungkin karena ditafsirkan "menggiring" PDIP agar mencapreskan dirinya sendiri dengan alasan elektabiltasnya tinggi, Ganjar pun mendapat sanksi teguran.
Apalagi, di PDIP sudah jelas aturannya, soal capres-cawapres merupakan hak prerogatif ketua umumnya, yakni Megawati.
Ganjar menerima sanksi tersebut dan memohon maaf atas kekeliruannya kepada DPP PDIP.
Nah, sejak itu Ganjar terkesan lebih lunak dan perlahan-lahan hubungannya dengan unsur pimpinan DPP PDIP mulai mencair.
Mungkin karena itu juga, Puan dan Ganjar mulai terlihat akrab dan aroma persaingan antar keduanya mulai menghilang.
Ya, memang begitulah seharusnya. Terlepas dari siapapun nanti yang diusung PDIP sebagai capres, hubungan sesama kader harus harmonis.
Kembali ke soal Munas Hipmi, bertolak belakang dengan hubungan "mesra" Ganjar-Puan, ternyata ada peristiwa kekerasan pada Senin malam (21/11/2022).
Tentu hal itu jauh dari harapan Presiden Jokowi yang mengharapakan suasana yang kondusif dan adem.
Peristiwa kekerasan dimaksud adalah adu jotos yang terjadi dalam ruang munas yang terletak di Hotel Alila, Solo.
Tidak begitu jelas apa penyebab adu jotos tersebut, selain disebutkan sebagai miskomunikasi oleh pihak panitia munas.
Apakah pengusaha muda itu tidak malu mengumbar emosi, padahal Puan dan Ganjar telah menunjukkan sikap yang layak diteladani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H