Keinginan Gianni sebetulnya cukup lunak, karena Presiden Jokowi sendiri dengan tegas meminta agar perang dihentikan.
Artinya, Presiden Jokowi tidak berharap sekadar gencatan senjata, tapi betul-betul tak ada perang lagi secara permanen.
Selain mengandung unsur hiburan dan perdamaian, tak dapat dipungkiri bahwa sepak bola telah berkembang pesat menjadi industri raksasa.
Jelas, nilai ekonomi dari sepak bola sangat besar. Jangan hanya membayangkan pemain top yang dihargai miliaran rupiah per minggu.
Hitung saja berapa banyak iklan sponsor yang mendompleng setiap pertandingan sapak bola antar klub profesional.Â
Mulai dari iklan di jersey pemain, iklan di stadion, hingga iklan di layar kaca yang menyiarkan pertandingan sepak bola.
Karena KTT G20 juga sangat concern dengan persoalan ekonomi, maka tentu kehadiran FIFA di KTT tersebut cukup relevan.
Banyak sekali tenaga kerja yang terlibat dalam industri sepak bola, yang kata Presiden FIFA mampu menyerap 4 juta tenaga kerja.
Gianni juga menambahkan keterangan bahwa sepak bola memberikan kontribusi hingga USD 300 miliar terhadap ekonomi dunia.
Jangan lupa, di Indonesia ada pabrik bola yang sudah terkenal karena produknya dipakai dalam pertandingan Piala Dunia.
Jadi, apa yang dikatakan Gianni bukan isapan jempol, karena buktinya sepak bola memang berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.