Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Presiden FIFA Usul Gencatan Senjata Selama Piala Dunia

17 November 2022   04:33 Diperbarui: 17 November 2022   06:33 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden FIFA di KTT G20 Bali|dok. Sekretariat Presiden, dimuat Liputan6.com

Acara KTT G20 di Bali terlihat berbeda dengan KTT-KTT yang lain. Keindahan alam serta keunikan budaya Bali telah memberi nuansa tersendiri yang mewarnai pertemuan penting itu.

Selain itu, ada pula agenda yang sepertinya kurang lazim, yakni kehadiran Presiden FIFA, satu-satunya organisasi yang mewadahi sepak bola seluruh dunia.

Presiden FIFA Gianni Infantino tidak hanya sekadar hadir, tapi diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan banyak kepala negara.

Lho, apa hubungannya FIFA dengan KTT G20? Ya, kalau dihubung-hubungkan tentu saja ada kaitannya.

Bukankah salah satu tujuan KTT G20 untuk terciptanya perdamaian antar negara? Makanya, pembahasan tentang bagaimana menghentikan perang Rusia-Ukraina, menjadi agenda utama.

Sedangkan sepak bola perlu dipahami bukan sekadar event olahraga semata, tapi juga event yang telah menyatukan dunia.

Jadi, sepak bola bisa menjadi alat untuk membawa perdamaian dan hiburan di tengah situasi dunia saat ini, kata Gianni, Selasa (15/11/2022).

FIFA sendiri tengah disibukkan dengan perhelatan akbar Piala Dunia 2022 di Qatar yang berlangsung selama sekitar 1 bulan dan pembukaannya pada 20 November 2022.

Sehubungan dengan itu, Gianni sangat berharap agar Rusia dan Ukraina melakukan gencatan senjata selama 1 bulan. 

Diperkirakan sekitar 5 miliar orang sejagat akan menyaksikan Piala Dunia mengingat banyaknya stasiun televisi di segenap penjuru dunia yang menyiarkannya.

Maka sangat wajar adanya permintaan gencatan senjata di atas, karena mereka yang bertempur pun tidak ingin kehilangan kesempatan menonton Piala Dunia.

Keinginan Gianni sebetulnya cukup lunak, karena Presiden Jokowi sendiri dengan tegas meminta agar perang dihentikan.

Artinya, Presiden Jokowi tidak berharap sekadar gencatan senjata, tapi betul-betul tak ada perang lagi secara permanen.

Selain mengandung unsur hiburan dan perdamaian, tak dapat dipungkiri bahwa sepak bola telah berkembang pesat menjadi industri raksasa.

Jelas, nilai ekonomi dari sepak bola sangat besar. Jangan hanya membayangkan pemain top yang dihargai miliaran rupiah per minggu.

Hitung saja berapa banyak iklan sponsor yang mendompleng setiap pertandingan sapak bola antar klub profesional. 

Mulai dari iklan di jersey pemain, iklan di stadion, hingga iklan di layar kaca yang menyiarkan pertandingan sepak bola.

Karena KTT G20 juga sangat concern dengan persoalan ekonomi, maka tentu kehadiran FIFA di KTT tersebut cukup relevan.

Banyak sekali tenaga kerja yang terlibat dalam industri sepak bola, yang kata Presiden FIFA mampu menyerap 4 juta tenaga kerja.

Gianni juga menambahkan keterangan bahwa sepak bola memberikan kontribusi hingga USD 300 miliar terhadap ekonomi dunia.

Jangan lupa, di Indonesia ada pabrik bola yang sudah terkenal karena produknya dipakai dalam pertandingan Piala Dunia.

Jadi, apa yang dikatakan Gianni bukan isapan jempol, karena buktinya sepak bola memang berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Hanya saja, masalahnya masih terlihat ketimpangan antar benua, di mana dominasi Eropa dalam sepak bola begitu dominan.

Padahal, basis penggemar sepak bola yang sangat besar, justru berada di luar benua Eropa. 

Indonesia sebagai salah satu bukti, meskipun prestasi timnasnya masih rendah, tapi penggemar sepak bola demikian banyak.

Semoga ke depan, sepak bola berhasil mendorong perdamaian dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata antar benua.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun