Kebetulan, Anies ada keperluan ke Solo, yakni menghadiri  haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy, di Pasar Kliwon, Solo.
Tapi, pujian Anies terhadap Gibran tak urung mendapat respon negatif dari Said Abdullah, salah seorang pimpinan DPP PDIP.
Seperti ditulis Tempo.co (16/11/2022), Said Abdullah menilai pertemuan tersebut sebagai cara Anies untuk lebih dikenal publik.
Bahkan, Said juga mengatakan jika Anies memuji Gibran, pasti ada udang di balik batu.
Genderang yang ditabuh Said mendapat balasan dari Partai Demokrat. Penilaian Said bahwa Anies bisa memecah belah PDIP, Partai Demokrat menilai argumen Said sangat dangkal (Detik.com, 16/11/2022).
Hal itu dikatakan oleh Syahrial Nasution, Deputi Analisa Data dan Informasi dari Balitbang PP Partai Demokrat.
Apa niat yang terkandung dalam hati Anies, tentu hanya Anies dan Tuhan yang tahu.
Tapi, pengamat melihatnya memang berbeda dengan pertemuan Mega-SBY. Pertemuan Mega-SBY tidak bernilai politis, selain sama-sama memenuhi undangan panitia G20.
Namun, pertemuan Anies-Gibran, meskipun bertajuk silaturahmi, tak terhindarkan lagi, pasti ada nilai politisnya, mengingat status Anies sebagai bakal capres.
Bisa jadi hal itu sebagai upaya Anies, atau mungkin juga atas saran Partai Nasdem sebagai pengusung Anies, untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Jokowi.
Kalaupun memang seperti itu, sebetulnya tak ada yang salah. Tinggal kita lihat sikap Presiden Jokowi, akan melunak terhadap Nasdem, atau tetap menjaga jarak.