Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan "Bunuh" Karyawan dengan Target yang Mustahil Dicapai

21 November 2022   04:32 Diperbarui: 22 November 2022   10:00 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. pexels.com, dimuat zonautara.com

Pekerjaan seseorang ada yang bersifat rutin dan monoton. Hanya melakukan hal yang sama setiap hari. Itu-itu saja dari pagi hingga sore.

Contohnya, tukang stempel surat di kantor pos, buruh yang melinting tembakau atau cengkeh di pabrik rokok yang masih pakai sistem manual, dan sebagainya.

Pasti lama-lama mereka yang bekerja seperti itu akan jenuh bukan? Tapi, demi mencari uang, banyak yang melakoninya dengan sabar dan ikhlas.

Masalahnya, bagi generasi sekarang yang lebih terdidik, mungkin tidak banyak yang betah dengan pekerjaan yang monoton.

Makanya, banyak anak muda yang minta resign setelah 1-2 tahun bertugas di layanan call center, telemarketing, sales promotion girl, dan juga pekerjaan yang bersifat administratif.

Jangan heran, gonta ganti pekerjaan seperti menjadi ciri generasi sekarang yang belum lama memasuki dunia kerja.

Namun demikian, jenis pekerjaan yang dinamis dan lebih banyak menggali kreativitas, lumayan disukai anak muda.

Misalnya, menjadi content creator, perancang mode, disain grafis, dan event organizer, dirasa lebih menarik karena setiap penugasan mungkin berbeda-beda tantangannya.

Masalahnya, dalam hal lapangan kerja yang terbatas dihadapkan dengan pencari kerja yang melimpah, sering seseorang dalam kondisi harus menerima pekerjaan apa yang didapat.

Akhirnya, banyak juga yang merasa terperangkap dalam irama kerja rutin, yang cepat membuat seseorang jenuh dan merasa letih.

Nah, bagi mereka yang merasa jenuh bekerja, coba berpikir dulu untuk mencari penyebabnya, agar bisa dicari solusi yang pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun