Jadi, kata "bangsa" mengacu pada bangsawan sebagai warga golongan atas ketika itu.Â
Kemudian, para ulama juga menempati strata sosial lebih tinggi dibandingkan masyarakat biasa yang kebanyakan jadi petani atau nelayan.
Nah, penafsiran terhadap peribahasa "bahasa menunjukkan bangsa" semakin berkembang setelah Indonesia meraih kemerdekaan.
Para pemimpin kita telah bersepakat untuk memakai sistem pemerintahan yang menganut prinsip demokrasi.
Dengan demikian, dalam memilih pemimpin, kita tak lagi melihat status sosial. Pada dasarnya, siapapun boleh saja menjadi bupati, gubernur, dan bahkan presiden.
Bukankah Presiden RI sekarang ini, Joko Widodo, berasal dari kalangan masyarakat kebanyakan?
Kehidupan masa kecil Jokowi sungguh kehidupan yang sangat sederhana. Beliau tinggal di rumah bilik di pinggir kali.
Orangtua Jokowi kerap berpindah-pindah rumah kontrakan dan yang sesuai dengan kemampuan ekonominya hanya di kawasan kumuh.
Hal itu bisa dibaca dalam buku "Jokowi Menuju Cahaya", karya Alberthiene Endah yang diterbitkan pada tahun 2018.
Ayah Jokowi, Wijiatno Notomiarjo, berjualan bambu dan kayu di lapak sederhana dalam pasar tak jauh dari rumah.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, Jokowi menggunakan gaya bahasa, intonasi, dan ekspresi yang merakyat.Â