Demokrat jelas sudah kebelet menjadikan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai "co-pilot"-nya Anies.
Namun, mungkin di mata Nasdem dan PKS, AHY masih "anak kemarin sore" dalam dunia politik.
Beberapa pengamat meyakini jika Anies dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), akan lebih nendang.
PKS relatif kuat di DKI Jakarta dan Jawa Barat akan dibantu oleh Khofifah untuk menggaet suara dari Jawa Timur.
Masalahnya, Khofifah adalah kader PKB, di mana PKB sendiri sudah berkoar-koar menyorongkan ketua umumnya Muhaimain Iskandar sebagai capres.
Muhaimin sendiri mungkin akan bersikap realisitis. Gagal jadi capres, jadi cawapresnya Prabowo melalui koalisi Gerindra-PKB sudah lumayan.Â
Mungkin melihat PKS masih bimbang dengan Nasdem dan Demokrat, Muhaimin kembali "merayu" PKS untuk bergabung bersama PKB dan Gerindra.
Tapi, seperti diberitakan Kompas.com (23/10/2022), PKS menjawab ajakan Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) dengan taktis.
PKS mengatakan bahwa ingin menuntaskan komunikasi dengan Nasdem dan Demokrat terlebih dahulu.
Namun demikian, PKS merasa terhormat mendapat tawaran dari PKB dan tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama.
Politik memang sangat dinamis, asal ada kesamaan kepentingan, kerjasama akan terjalin dengan baik.