Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nostalgia Musim Hujan, Sepayung Berdua Cewek Idaman

14 Oktober 2022   16:37 Diperbarui: 14 Oktober 2022   16:40 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi trotoar yang lapang dan megah dan minat pejalan kaki yang sepi | dok. okezone.com

Nah, pas di sore hari, saat saya mau membeli makanan ke sebuah rumah makan untuk dibawa pulang, hujan turun sangat deras.

Tapi, mau tak mau saya harus keluar, tak ada ojek yang melayani mengantar makanan seperti sekarang. 

Saking kencangnya angin, payung saya beberapa kali nyaris terlepas. Dan tiba-tiba, saya terperosok masuk lobang yang ada di trotoar sempit yang saya lewati.

Karena hujan, lobang di jalan tidak kelihatan. Lumayan dalam lobangnya, saya tidak bisa berjalan normal setelah itu.

Sepertinya ada memar yang membuat saya besoknya pergi ke tukang urut. Sedih sekali rasanya berbuka puasa sendiri dengan kondisi kaki dan hati terluka.

Nah, kenapa dulu saya suka jalan kaki? Jujur, awalnya karena menghemat uang jajan, lama-lama jadi keterusan, anggap saja sekalian olahraga.

Sebetulnya, selain jalan kaki, ada pilihan naik bendi (delman) saat saya sekolah dulu, atau naik oplet (angkot) saat kuliah. 

Masalahnya, itu tadi, tentu uang jajan saya jadi berkurang, malah bisa habis untuk transoprtasi. Maklum, jatah dari orang tua pas-pasan saja.

Lagi pula, untuk jarak hingga 2 kilometer, rasanya kaki saya cukup kuat ketika masih remaja dan muda dulu.

Sekarang? Harus diakui, faktor usia tak dapat dipungkiri. Sejak saya jadi warga DKI Jakarta mulai tahin 1986 hingga sekarang, saya jalan kaki hanya sesekali saja.

Naik bus kota, kereta api, bemo, bajaj, ojek motor, taksi, hingga kendaraan sendiri, menjadi moda transportasi yang sering saya gunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun